Jember,akuratmedianews.com – Sejak kerusakan bangunan penahan air bernama Dam Doplang yang berlokasi didusun Doplang Desa Kamal, Kecamatan Arjasa Jember sekitar tahun 2016 lalu, masyarakat sekitarnya selalu tida nyenyak tidur. Apalagi saat musi penghujan tiba. Ancaman banjir yang biasanya selalu menggenangi tanaman disawah-sawah warga bahkan masuk kerumah-rumah itupun menjadi bayangan buruk dari hari kehari.
Hampir setiap tahun dan musim hujan (sejak dam Doplang Ambrol dan Rusak), kerusakan tanaman milik petani selalu menjadi tragedi rutin. berhektar-hektar sawah petani di Dusun Kamal, Krajan, dan Klanceng kerap kali mengalami gagal panen lantaran terendam air saat musim penghujan.
Kini, rasa was-was petani terkurangi karena Dam Doplang telah selesai direhabilitasi lengkap dengan plengsengan baru setinggi 3 meter yang memanjang sejauh 70 meter di kedua sisi sungai Kamal. Kontruksi plengsengan tersebut berfungsi sebagai dinding penahan air sungai agar tidak sampai meluber.
“Alhamdulillah, kami dan warga petani lega setelah Dam Doplang yang selama kurang lebih 5 tahun rusak tidak ada penanganan, sekarang sudah dibangun kembali,” kata Kepala Desa Kamal Kusnadi.
Ungkapan itu disampaikan Kades Kamal disela kegiatan menerma kunjungan Bupati Jember, Hendy Siswanto dan rombongan untuk acara peresmian dan pengoperasian kembali Dam Doplang didesanya. “Semoga proyek normalisasi ini tidak rusak lagi akibat hantaman banjir,” harap Kusnadi.
Pantauan dilapangan, Bupati Hendy Siswano dan para pejabat terkait harus naik kendaraan roda dua untuk bisa sampai ke lokasi peresmian. Proyek yang memakan biaya Rp. 706 juta dan diperuntukkan bagi pengairan sedikitnya 222 hektare sawah itu merupakan Program Integrated Participatory Development And Management Of Irrigation Progam (IPDMIP) terletak ditempat yang jauh dari jalan utama dan hanya ada jalan setapak.
“Program ini didapatkan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur untuk Kabupaten Jember. Bagian proyek kita tahun 2021. Tentunya akan sangat membantu petani dengan kapasitas mengaliri air sawah 222 hektare.” Ungkap Bupati Jember kepada sejumlah awak media disela acara peresmian Dam Doplang.
Hendy mengingatkan rekanan tersebut masih bertanggung jawab melakukan pemeliharaan selama 6 bulan kedepan. Apabila terjadi kerusakan dalam rentang waktu tersebut, maka rekanan berkewajiban memperbaiki.
Selebihnya, Hendy memerintahkan instansi terkait agar melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Supaya para petani turut memelihara pemulihan kontruksi Dam Doplang serta memanfaatkan ketersediaan air sebaik-baiknya.
“Perlu kerjasama dengan masyarakat, karena debit air bisa teraliri betul kalau itu diatur caranya sesuai pola tanamnya. Kalau padi terusan enggan berubah, ya enggak cukup. Teman-teman agar mengedukasi petani tentang sistem tanam,” tutur Hendy. (Ahmad Hasan Halim)