Jakarta Utara,akuratmedianews.com – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bekerja sama dengan Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK MUI) Provinsi DKI Jakarta, Kamis (4/11), menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Sosial Budaya, Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara.
Acara sosialisasi ini dihadiri, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH. Munahar Mutar, dan Sekretaris Umum KH. Yusuf Aman, Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, Perwakilan Kepala DKPKP DKI Jakarta, Ketua Bidang PRK MUI DKI Jakarta, Nuraini Syaifullah dan Kepala Sekretariat JIC, Ahmad Johandi.
Ketua Panitia Sekaligus Ketua Bidang PRK MUI DKI Jakarta Hj. Nuraini Syaifullah ketika ditemui awak media akuratmedianews.com dalam sambutanya Mengatakan, pihaknya menyambut baik penyelenggaraan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini. Menurut Nuraini, sosialisasi ini sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh warga negara Republik Indonesia pada umumnya, khususnya kepada para ibu, karena ibu sebagai ujung tombak penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada keluarga dan masyarakat. Untuk itu, kita mengangkat tema “Peran Ketahanan Keluarga dan Ekonomi Melalui Ketahanan Kebangsaan”.
“Acara ini sangat berarti sekali, mengingat banyak permasalahan selama dua tahun kita di hadapi, pandemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi, semoga dengan dialog interaktif ini bisa memberikan informasi dan solusi permasalahan yang ada, karena ketahanan bangsa diawali dari ketahanan keluarga,” sebut Nuraini.
Selain itu, Nuraini Syaifullah juga menyampaikan, menilik pada perjalanan bangsa, tokoh-tokoh perempuan banyak yang berkiprah dari desa, kota, daerah bahkan nasional. Semoga setelah dialog interaktif ini akan dilanjutkan dengan kolaborasi program antara dinas KPKP dan Dinas PPK & UKM dengan bidang PRK MUI DKI Jakarta, seperti yang kita lihat ini Jakarta sebagai kota dengan semangat kolaborasinya.
“Semoga kedepannya eksistensi keberadaan bidang PRK MUI DKI Jakarta dapat dirasakan manfaatnya, khususnya bagi masyarakat DKI Jakarta. Bidang PRK adalah salah satu bidang yang ada di pengurusan MUI DKI Jakarta yang anggotanya terdiri dari berbagai elemen ormas perempuan, ustazah, akademisi dan professional, alhamdullilah PRK MUI DKI Jakarta telah melaksanakan program, baik program sosial maupun program pendidikan dan dakwah,” tutup Nuraini.
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta. “Sosialisasi dan diskusi ini sangat penting guna membangkitkan kembali semangat dan wawasan kebangsaan indonesia, diharapkan peserta dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan, sehingga mampu pula menjelaskan dan menanamkam Empat Pilar Kebangsaan ini sejak dini, minimal di lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” paparnya.
“Saya sangat mengapresiasi pada kegiatan hari ini, peserta sangat antusias dan bisa diikuti oleh ratusan peserta dari bidang PRK MUI DKI Jakarta dan Bidang PRK MUI lima wilayah, satu kabupaten, sehingga harapan dari kegiatan ini dapat terealisasi guna mendorong ketahanan pangan dan ekonomi khususnya di Jakarta,” pungkas Ketua Umum MUI DKI Jakarta.
Tema yang diangkat dalam sosialisasi ini adalah ‘Memperkokoh Ketahanan Keluarga dan Ekonomi melalui Nilai-Nilai Kebangsaan’. Menurut Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, keluarga juga berperan sebagai benteng ketahanan sosial sebuah bangsa.
“Oleh karena itu, saya mengajak semuanya untuk memberi kontribusi besar dalam memperkuat ketahanan keluarga Indonesia di tengah Pandemi, dengan penanaman dan penguatan nilai-nilai ajaran Islam kepada keluarga kita masing-masing,” katanya.
Senator asal DKI Jakarta itu menjelaskan, nilai-nilai universalitas yang diajarkan agama Islam juga tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Artinya ajaran dan keyakinan agama, terutama Islam, pasti akan mampu menjawab semua persoalan di muka bumi ini.
“Saya yakin, keluarga yang Islami dan menerapkan serta menjalankan ajaran Islam akan lebih mampu menghadapi dampak Pandemi ini. Pemahaman mendasar tentang ajaran agama dan keyakinan iman inilah yang seharusnya terus menerus kita tanamkan kepada seluruh anggota keluarga dan masyarakat,” paparnya.
Perempuan yang akrab disapa Mpok Sylvi merasa prihatin selama dua tahun belakangan keluarga dihantam Pandemi Covid. Yakni mulai rapuhnya kesehatan mental dan psikologis keluarga, kesehatan fisik keluarga dan rapuhnya ketahanan keuangan atau ekonomi, bahkan kematian anggota keluarga akibat Pandemi Covid.
“Harus diakui beban terberat dalam keluarga ada di pundak ibu rumah tangga atau para istri. Karena perubahan pola hidup di masa Pandemi begitu cepat dan memaksa. Tugas perempuan di rumah bertambah besar,” paparnya. ( Edo Lembang )