Merangin, AKURAT MEDIA NEWS COM- Pencita Room harap hati-hati saat sedang nunjuk langit di Room khususnya di DN 1 Karaoke yang berada di jalur tiga kota Bangko tersebut situasinya mulai tidak nyaman.
Pasalnya keberadaan tempat karaoke banyak disalahgunakan oleh pengunjung dan oknum-oknum yang bekerja di tempat tersebut.
Tempat ini harusnya untuk bernyanyi ria membuang suntuk. Kenyataannya, tempat karaoke kini mulai disalahgunakan, dijadikan titik awal terjadinya traksaksi seksual.
sebagai wanita penghibur atau yang dikenal dengan kupu-kupu malam ini memang tidak disediakan secara langsung oleh manajemen tempat karaoke tersebut.(LC) ini ditawarkan dan atau dihadirkan oleh oknum-oknum yang bekerja di sana, mulai dari penjaga parkir hingga pelayan room.
Pekerjaan sebagai (LC) ini ternyata beragam, wanita LC, atau teman penghibur ini biasanya ditemui sebagai pemandu karaoke, teman ngobrol di klub atau bar, dan tuna Susila atau wanita yang menjajakan diri.
Seperti yang ungkapkan oleh salah satu (LC)berinisial SL kepada media ini, dirinya mengaku tidak terima atas perlakuan yang ia alami di Room Karaoke DN 1 tersebut.
“Ya pada malam itu saya bersama dua teman saya yakni ET dan MM di jemput dari Ruko tempat kerja kami oleh 3 orang laki-laki untuk menjadi pemandu lagu di room tersebut, diantara tiga laki-laki yang menjemput kami itu ada pengelola di DN 1 yang bernama SD, sesuai dengan kesepakatan dalam satu jamnya kita di bayar 100 ribu, kami mulai jam 1 malam sampai jam 6 pagi, tapi setelah ternyata hak kami tidak di penuhi, dan saya tidak di bayar,” Demikian ucap SL.
Selain itu ditambahkannya oleh SL, pada malam itu dirinya juga mengaku di paksa untuk melakukan hubungan intim oleh ‘SD’ di Room tersebut selama dua kali dibawah ancaman tanpa diberi imbalan uang.
“Saya dipaksa melayani SD untuk melakukan hubungan intim selama dua kali di Room itu, terpaksa saya layani karena saya takut, SD mengacungkan tangannya sambil mengepal, kalau saya menolak akan di tinju, dia juga berjanji akan membayar saya 600 ribu sekali main, tapi ternyata itu bohong, malam itu saya melayani dia dua kali di dalam Room tapi tidak di bayar juga, saya tidak terima pokoknya, harga diri saya terinjak-injak sekali pokoknya,” Tandasnya.
Sementara itu, SD yang tak lain adalah pekerjaan di tempat Karaoke DN 1 tersebut ketika di konfirmasi oleh kawan kawan media melalui sambungan telepon selulernya mengatakan jika dirinya pada malam itu sangat mabuk berat dan banyak yang tidak ingat tentang kejadian yang dilakukan di Room tersebut.
“Saya sudah habis duit banyak kok malam itu, sekitar 3 juta lebih untuk beli makan cewek-cewek itu dan membeli minuman, dan nyawer, jadi mau apalagi yang saya bayar, ya saya banyak yang tidak ingat kejadian di Room itu, karena saya mabuk berat, kalau memang ndak terima silahkan saja kalau mau di viralkan,” demikian ungkapnya. (11/3/23).
Dikutip dari pemberitaan media kongrit dan media onlene lainya,Hingga berita ini di rilis pihak-pihak yang bertalian masih bersitegang dan belum menemukan titik terang penyelesaian.
Penulis;Mady
Editor. ; Red/ Jambi