SIDOARJO-Tak dipungkiri dunia usaha dan UMKM dimasa Pandemi Covid 19 sangat terpengaruh terhadap usaha mereka.
Hal yang sama juga mempengaruhi usaha karpet, dimasa awal pandemi memang sedikit mempengaruhi. Tetapi dengan semangat memberdayakan pekerja agar tak terdampak Covid 19, PT Classic Prima Carpet Industries terus memproduksi dan kembali tumbuh subur di masa pandemi covid-19 saat ini baik permintaan lokal maupun ekspor.
Sat ini Karpet produksi PT Classic Prima Carpet Industries yang mampu menembus pasar Inggris.
Di awal pendemi covid-19 pada Maret tahun lalu, penjualan karpet menurun drastis dan sangat sulit mencapai target penjualan Rp25 hingga 30miliar per bulan.
“Awal pandemi untuk mendapatkan 20 miliar rupiah per bulan saja sangat sulit. Namun seiring berjalannya waktu, sudah kembali ke star awal yaitu 25 sampai 30 miliar rupiah per bulan,” kata Direktur Marketing PT Classic Prima Carpet Industries, Choirul, kepada jurnalis, Kamis (1/5/2021).
Ditanya terkait pasar ekspor, Choirul mengungkapkan jika karpet produk pabrik ini diekspor keluar negeri hingga ke Inggris dan menguasai hingga 40 persen di negara tersebut. Selain ke Inggris juga ekspor ke semua negara di Asia Tenggara, sebagian besar negara di Asia dan Australia.
“Namun pangsa pasar sangat tinggi di dalam negeri hingga 60 persen. Dulu, jauh sebelum pandemi kita kalah sama produk China dan Mesir. Tapi sekarang kita merajai, itu juga berkat Presiden Joko Widodo yang mengkampanyekan tidak suka produk asing dan memberikan banyak stimulus ekonomi perbankan,” ungkap Choirul.
Karpet merek lokal YUME dipasarkan secara online di Tokopedia dan Shopee. Sementara yang mereka Adroos dipasarkan secara offline. Produk merek lokal YUME ternyata juga banyak dijual oleh ibu-ibu UMKM karena harga terjangkau dan berkualitas tinggi.
“Kami juga mengandeng Ibu ibu pelaku UMKM untuk memasarkan karpet YUME dan ternyata pangsa pasar mereka menjanjikan, bahkan dimasa Pandemi ini, kita juga bisa membantu perekonomian Ibu ibu pelaku UMKM,” pungkasnya
5