banner 728x250

Demo RUU TNI di Malang Ricuh, Sejumlah Orang dan Tim Medis Terluka

  • Bagikan
Aksi unjuk rasa di Kota Malang yang menolak RUU TNI mengakibatkan sejumlah tim medis, demonstran, dan aparat keamanan terluka. (Foto: Istimewa)
banner 780X90

Akuratmedianews.com – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan demonstran di depan Gedung DPRD Kota Malang untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI berakhir ricuh pada Minggu (23/3/2025) kemarin malam. Kericuhan tersebut mengakibatkan kerusakan materiil dan sejumlah orang mengalami luka-luka.

Berdasarkan data yang beredar, sebanyak tujuh orang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Selain itu, enam personel aparat keamanan dan tiga petugas medis mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Jumlah ini belum termasuk massa aksi yang mengalami luka ringan.

Kericuhan terjadi ketika aparat mulai merangsek maju untuk membubarkan massa. Bentrokan pun tak terhindarkan, menyebabkan demonstran berlarian ke berbagai arah. Aparat keamanan dari Kepolisian bersama TNI kemudian melakukan penyisiran di sekitaran Balai Kota Malang, Jl. Suropati, hingga Jl. Gajahmada dengan membawa kurang lebih dua pleton, berpakaian lengkap, dan membawa alat pemukul.

Dari hasil penyisiran tersebut, aparat menangkap sejumlah peserta demo. Beberapa di antaranya mengalami luka akibat terkena pentungan dan bogem mentah milik petugas.  Dalam insiden ini, tiga petugas Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan Kota Malang turut menjadi korban amukan aparat. Ketika itu, ketiganya sedang menolong korban, meski tidak berteriak, tim medis tetap terkena pukulan petugas.

“Ada kena pukul di tangan dan punggung, padahal kami sudah bilang sebagai petugas medis,” ujar salah satu anggota PSC 119.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menyayangkan aksi demo tolak RUU TNI di Kota Malang berakhir rusuh dan terjadi adanya kekerasan.

“Kerusakan barang atau gedung DPRD dapat diganti, tapi tak sebanding dengan jatuhnya korban. Dilihat dari sisi manapun, tentu sangat disayangkan unjuk rasa ini sampai ada korban,” ujarnya, Senin (24/3/2025).

Amithya mengaku juga mendapat laporan bahwa terdapat delapan anggota aparat keamanan terluka dan sejumlah peserta demo dirawat di rumah sakit. Namun, ia belum dapat memastikan jumlah massa aksi yang ditangkap kepolisian.

“Kalau dialog demonstrasi silahkan, kami siap dialog. Kami sama sekali tidak menerima permintaan dialog dari massa demonstran hari ini. Untuk mereka yang ditangkap, itu kewenangan aparat,” tegas Ketua DPRD Kota Malang.

Lebih lanjut, berdasarkan data sementara dari Aliansi Suara Rakyat (ASURO), sebanyak tiga orang demonstran ditangkap, delapan hingga sepuluh orang hilang kontak, dan enam hingga tujuh orang dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu, belasan kendaraan yang diduga milik demonstran dibawa ke Polresta Kota Malang. ASURO juga melaporkan adanya sweeping oleh aparat di sekitar rumah sakit dan kafe yang menjadi titik kumpul massa aksi.

banner 780X90
Penulis: Lailia Nor AgustinaEditor: Syaiful Hidayat
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *