Akuratmedianews.com – Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di depan Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025) kemarin malam berujung ricuh.
Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi aksi anarkis dengan pelemparan, pembakaran, dan bentrokan antara massa dan aparat keamanan. Ratusan demonstran turun ke jalan sejak pukul 16.00 WIB. Mereka menyuarakan penolakan terhadap revisi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Dwifungsi TNI yang telah disahkan.
Dalam aksinya, massa membawa spanduk bertuliskan berbagai kecaman penolakan UU TNI. Beberapa peserta aksi juga mencorat-coret jalanan dan pagar gedung DPRD menggunakan pilox dan kapur, dengan tulisan seperti “Supremasi Sipil”, “Orba is Back”, dan “Tarik Mundur Militer ke Barak”.
Sejumlah pendemo mulai memanas setelah buka bersama. Sekitar pukul 18.18 WIB, massa melemparkan beberapa petasan dan dua bom molotov ke arah teras Gedung DPRD Kota Malang. Insiden ini menyebabkan kobaran api di area gedung, meski petugas pemadam kebakaran yang berjaga segera memadamkannya.
Tak hanya itu, demonstran juga membakar ban bekas, kursi, rambu lalu lintas, hingga traffic cone di sekitar Jalan Tugu. Bahkan, seragam loreng TNI turut dibakar sebagai bentuk simbolik penolakan terhadap UU tersebut.
Kondisi semakin tidak terkendali ketika massa merusak fasilitas umum dan melempari aparat dengan batu dan beberapa kembang api. Lemparan tersebut menyebabkan kaca gedung DPRD pecah dan satu pos penjagaan juga mengalami kerusakan.
Melihat situasi yang memburuk, aparat gabungan dari Polresta Malang Kota, Kodim 0833/Kota Malang, dan Satpol PP melakukan penyisiran serta membubarkan massa. Bentrokan pun tak terhindarkan. Massa berlarian ke berbagai arah menghindari kejaran petugas, sementara sejumlah peserta aksi ditangkap.
Kericuhan ini mengakibatkan beberapa orang terluka. Empat demonstran dan enam anggota kepolisian mengalami luka-luka akibat bentrokan. Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, beberapa peserta aksi diamankan oleh aparat keamanan. Sejumlah motor yang terparkir di Jalan Kertanegara, diduga milik demonstran, juga turut disita oleh petugas. Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih melakukan pendataan jumlah korban serta mengevaluasi jalannya pengamanan.
Sementara itu, beberapa peserta aksi diamankan oleh aparat keamanan. Sejumlah motor yang terparkir di Jalan Kertanegara, diduga milik demonstran, juga turut disita oleh petugas. Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih melakukan pendataan jumlah korban serta mengevaluasi jalannya pengamanan.