Akuratmedianews.com – Hujan deras yang mengguyur Sidoarjo selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk Jalan KH. Mukmin hingga Jalan Diponegoro. Berdasarkan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat setempat, banjir kali ini dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi dan luapan dari Sungai Sidokare.
Staff Kelurahan Kauman Sudaryanto mengatakan bahwa sistem drainase yang ada tidak mampu menampung volume air hujan tinggi, sehigga air meluap ke jalan dan permukiman warga.
“Hujan terlalu deras, drainase tidak cukup menampung air. Akhirnya, meluap hingga ke jalan-jalan yang lebih rendah. Situasi ini baru terjadi dalam satu hari terakhir, berbeda dengan hari-hari sebelumnya masih dengan realatif aman,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).
Sementara itu, Ketua RT 05/RW 02 Kelurahan Sidokare Tomy Satrio Laksono menyampaikan, banjir di wilayah ini sudah terjadi selama dua hari dengan ketinggian air yang bervariasi.
“Senin sore lalu sudah banjir, kemudian tadi malam debit air bertambah sekitar 15-20 cm. Saat ini, ketinggian air berkisar 30-50 cm,” kata Tomy.
Tomy menyoroti adanya kemungkinan jebolnya tanggul di daerah Tulangan yang menyebabkan luapan Sungai Sidokare dan Sungai Pucang.
“Dulu pernah ada normalisasi sungai, tetapi itu sudah sekitar 20-30 tahun lalu. Seharusnya ada pengerukan kembali untuk mencegah banjir seperti ini,” tambah dia.
Selain faktor alam, Tomy menilai bahwa masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam membuang sampah agar tidak menyumbat drainase. “Pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk menormalisasi aliran sungai dan memperbaiki sistem drainase di kawasan terdampak,” tukasnya.
Lebih lanjut, Kata Tomy, pihak kelurahan akan mengumpulkan masukan dari warga sebelum mengusulkan solusi konkret ke Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
“Usulan yang dibahas mencakup pengerukan sungai, peningkatan kapasitas drainase, serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Banjir di Sidoarjo kali ini menjadi pengingat bahwa infrastruktur drainase perlu diperhatikan secara berkala,” pungkasnya.