JAKARTA, AKURAT MEDIA NEWS – muda Nusa Tenggara Timur yang juga merupakan Ketua OKK Dewan Pimpinan Pusat Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (DPP FP NTT) Fridrik Makanlehi, ST., M.Sc (Fritz Alor Boy) meminta pemerintah (Menteri PAN/RB) segera mengangkat tenaga honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS) secara langsung tanpa melalui tes maupun tanpa melihat passing grade.
Sebab, kata Fritz Alor Boy, sebab usulan itu untuk revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) sebagai revisi UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Menurut dia, pemerintah tak perlu beralasan lagi untuk memperhatikan tenaga honorer.
“Tujuan Negara ini berdiri adalah ‘memajukan kesejahteraan umum ‘. Pertanyaanku ‘sudahkah honorer sejahtera?’. Menurutku, mereka belum sejahtera,oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah angkat tenaga honorer lebih khusus tenaga pendidikan dan tenaga medis (kesehatan/red) diangkat menjadi PNS di tahun 2023,” ujarnya pada saat FGD Fraksi Partai NasDem DPR RI soal ‘Arah kebijakan perubahan Undang-undang ASN. Bagaimana nasip tenaga honorer dan KSN?’ dengan Menteri PAN/ARB, Ketua Umum Forum Komunikasi Nakes dan Non Nakes Indonesia, Ketua KASN, Ketua GTKHNK 35+ Indonesia dan Dosen Pascasarjana IPDN, Anggota Komisi X DPR RI M. Amri, Komisi II DPR RI, Komisi IX DPR RI di Aula Komisi V DPR RI (30/3/2023).
Ia menilai, pemerintah tak perlu beralasan lagi untuk tidak mengangkat tenaga honorer menjadi PNS. Apalagi alasan kekurangan keuangan karena akan ada tambahan anggaran puluhan triliun untuk itu.
“Pemerintah bangun IKN dengan anggaran triliun rupiah, itu saja bisa; pemerintah bangun infrastruktur dengan menggunakan trilun rupiah, itu saja bisa. Maka itu, saya menilai pemerintah punya uang yang banyak. Sehingga, pemerintah segera mengangkat tenaga honorer menjadi PNS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dalam tahun 2023 ini,” tegas dia.
Menurut dia, tenaga pendidikanlah yang mencerdaskan bangsa dan Negara ini. Tanpa mereka, bangsa atau Negara ini tidak bisa cerdas.
Lanjut, katanya, rakyat bisa sehat terus oleh karena tenaga medis. Kedua profesi ini sangat berperan penting dalam kehidupan manusia.
“Bangsa atau Negara ini bisa cerdas oleh karena tenaga honorer yang berprofesi sebagai pendidikan; kita semua bisa sehat terus oleh karena campur tangan tenaga medis. Mereka adalah ‘pahlawan tanpa tanda jasa‘ yang wajib diperhatikan oleh Negara. Maka dari itu, saya berharap, Menteri PAN/ARB, Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Komisi II dan Komisi X segera memperhatikannya dan angkat mereka jadi PNS,” sambung aktivis kemanusiaan itu usai FGD kepada awak media.