Surabaya, Akuratmedianews.com-Penyelundupan BBM subsidi jenis solar kembali marak terjadi di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Aktivitas ilegal yang sering disebut sebagai “Pertamina Kencing” ini diduga dilakukan oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kelemahan pengawasan. Namun, hingga saat ini, aparat penegak hukum, khususnya Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak dan Kasat Reskrim, belum terlihat mengambil tindakan tegas.
Menurut laporan masyarakat, modus operandi yang digunakan para pelaku adalah dengan memindahkan solar subsidi dari tangki kendaraan ke wadah lain ( Tong) di lokasi yang tersembunyi yang berada di kecamatan pabean cantian Tepatnya di samping Depo pertamina perak, kemudian dijual kembali dengan harga non-subsidi. Praktik ini merugikan masyarakat dan negara karena menyalahgunakan subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi golongan yang membutuhkan.
“Sudah sering kami melihat aktivitas mencurigakan di area tersebut, tetapi seolah-olah pihak kepolisian tutup mata,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan pembiaran praktik ilegal ini. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP William Cornelis Tanasale yang dihubungi oleh wartawan juga tidak memberikan respons yang memuaskan Alias tidak di balas seakan Alergi dan Ketidaktegasan aparat dalam menangani kasus ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat yang berharap tindakan tegas untuk memberantas penyalahgunaan BBM subsidi.
Masyarakat berharap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto dan Direskrimsus Polda Jawa Timur Kombes Pol Bhudi Hermanto segera turun tangan untuk melakukan evaluasi dan memastikan adanya penindakan yang lebih tegas, agar kasus penyalahgunaan BBM subsidi ini tidak semakin merajalela di Pelabuhan Tanjung Perak.
Dengan adanya indikasi pembiaran seperti ini, publik mempertanyakan komitmen Polres Pelabuhan Tanjung Perak dalam menjaga keadilan dan menegakkan hukum di wilayah kerjanya. ( Red)
