banner 728x250

Kelompok Tani Kecamatan Candi Sidoarjo Keluhkan Kurangnya Pupuk Subsidi

  • Share
banner 780X90

SIDOARJO Akurat Media News – Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Ir. Bambang Haryo Soekartono merespon langsung keluhan Kelompok Petani di Desa Sumorame, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Kelompok Tani Desa Sumorame mengeluhkan kebutuhan pupuk subsidi yang tidak cukup untuk lahan pertanian mereka, dan akhirnya petani pun terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga lebih mahal.

“Kelompok tani di Desa Sumorame, kecamatan Candi ini mengeluhkan masalah kurangnya Pupuk Subsidi. Kelompok Tani ini hanya menerima 200 kg per hektarnya untuk pupuk subsidi. padahal, dalam ketentuan yang ada harusnya per hektarnya mendapat 250 kg pupuk subsidi. Nah yang yang 50 ini kemana harus dicari solusinya,” kata BHS sapaan akrab Bambang Haryo Soekartono, Kamis (28/4/2022).

Sebelumnya, Bambang Haryo telah mengkomunikasikan dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak untuk memberikan tambahan Subsidi pupuk ke para petani di Sidoarjo yang sebelumnya 100 kg menjadi 250 kg per hektar nya.

“Saya sudah sampaikan berkali-kali bahwa pertanian padi ini membawa dampak multiplayer effect ekonomi yang demikian besar. Dari padi menjadi beras ke nasi dan berbagai sumber penghasilan lain terutama bagi pelaku UMKM. Kurangnya Pupuk bersubsidi ini harus segera diselesaikan,” tegas Dewan Pembina Gerindra Jawa Timur ini.

BHS menambahka jika Pertanian adalah pertahanan Negara, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Sidoarjo seharusnya memperhatikan nasib para petani melalui bahan dasar mereka, seperti bibit padi dan jatah pupuk bersubsidi yang harus sesuai dengan peraturan.

“Saya sudah meminta Anggota DPRD Sidoarjo fraksi Gerindra untuk mengawal dan segera menindaklanjuti terkait kurangnya jatah pupuk subsidi ini. Agar swasembada pangan dapat terwujud di Sidoarjo,” harapnya.

Sementara itu, Suwono Ketua Kelompok Tani Desa Sumorame mengatakan dalam satu tahun terkahir petani di Desanya alami gagal panen dalam musim ketiga. Disamping cuaca kurangnya jatah pupuk bersubsidi menjadi salah satu faktor gagal panen tersebut.

“Petani disini menjerit karena kurangnya pupuk bersubsidi. Ditambah harga pupuk non subsidi capai 500 sampai 550 ribu per setengah pintalnya hal itu menjadi salah satu faktor gagal panen di musim ketiga,” keluh Suwono.

Ia juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Bambang Haryo Soekartono yang masih konsisten peduli terhadap nasib para peteni di Sidoarjo.

“Terimakasih untuk Pak Bambang yang sampai saat ini masih peduli terhadap Petani,” tukasnya.

Dalam pertemuan tersebut para petani juga menirama bantuan langsung dari Bambang Haryo Soekartono (BHS) berupa sembako dan beberapa kebutuhan lainnya. ( Andi )

banner 780X90
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *