Akuratmedianews.com – Lebih dari 160 karya seni dari berbagai medium terpampang di Graha Pancasila, Kota Batu, dalam pameran seni bertajuk Kenduri Rupa. Acara ini digelar mulai 21 hingga 25 April 2025, yang merupakan hasil kolaborasi Dinas Pariwisata Kota Batu dengan komunitas seni Batu Art Collective.
Wakil Ketua Panitia Kenduri Rupa Ahmad Kholili menyebut bahwa pameran ini tidak hanya melibatkan perupa dari Kota Batu, ajang ini juga diikuti oleh seniman dari Pasuruan hingga Tulungagung. Beragam latar belakang seniman turut ambil bagian, mulai dari maestro, seniman muda, guru seni, hingga pelajar.
“Pameran ini menampilkan karya dari lukisan, tanah liat, tinta, arang, hingga seni instalasi seperti kaligrafi dan kain. Bahkan, ada juga seni ilusi dan karya dari bahan tak biasa seperti karung bekas,” paparnya saat ditemui wartawan Akurat Media News.
Menurut Ahmad, kata ‘kenduri’ dipilih sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan dalam istilah seni. Ia menyebut, pameran ini merupakan bentuk syukuran atas terpilihnya pemimpin Kota Batu yang berasal dari putra daerah sendiri.
“Saat ini seni musik dan tari lebih sering ditampilkan karena sifatnya kolosal. Tapi, kami ingin membuktikan bahwa seni rupa pun punya kekuatan serta potensi yang tak kalah besar,” tambahnya.
Selain itu, semangat menggelar pameran ini lahir dari kegelisahan para seniman lintas komunitas yang selama ini belum pernah dipertemukan dalam satu ruang bersama. Lebih lanjut, rendahnya apresiasi masyarakat terhadap seni rupa juga menjadi dorongan kuat untuk menciptakan wadah yang inklusif dan terbuka.
“Kita pengen melebur untuk membuktikan masyarakat Kota Batu memiliki potensi menjadi seniman. Bahkan, pameran Kenduri Rupa ini juga turut memamerkan kurang lebih 10 karya buatan teman-teman difabel,” sebut Ahmad.
Secara terpisah, Kepala Disparta Kota Batu Onny Adianto menyampaikan bahwa Kenduri Rupa mengusung tema Eksplorasi Kota Batu dan Identitas. Tema tersebut bertujuan menggali dinamika seni rupa lokal sekaligus merefleksikan identitas budaya dan alam Kota Batu yang kaya.
“Kami ingin menghadirkan ruang ekspresi yang terbuka dan kolaboratif. Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari pukul 09.00 hingga 20.00 WIB,” ujar Onny.
Lebih lanjut, Pemerintah Kota Batu juga mengharapkan bahwa Kenduri Rupa tidak hanya sekadar ajang apresiasi seniman semata, melainkan juga menjadi ruang bertukar gagasan, ilmu, dan memperkuat jejaring antar pelaku seni.
“Oleh karenanya, penting untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan inspiratif dalam membangun ekosistem seni rupa, terutama bagi generasi muda. Semoga, Kenduri Rupa bisa jadi agenda tahunan yang selalu dinantikan serta memberikan ruang untuk berekspresi dan berkolaborasi antar lintas generasi,” pungkasnya.
