SURABAYA, Akuratmedianews.com – Tokoh PPP Jatim merespon adanya berita dan vidio viral atas dugaan korupsi 200 trilyun rupiah terhadap Gubernur jatim Khofifah Indar parawansa dinilai suatu hal yg mengada ada dan polisi harus segera merespon dan mencari pembuat dan penyebar berita hoax tersebut.
H Norman Fauzi SH yang juga ketua Majelis Dewan Pakar DPC PPP kota Surabaya sekaligus Dewan Pembina AMP atau Aliansi Madura Perantau kepada awak media Akuratmedianews.com menyikapi atas fitnah tersebut.
“Fitnah tersebut sangat keji serta dilakukan oleh pihak yang cuma sekedar ingin terkenal atau populer di era keterbukaan informasi media”, katanya
“Uang 200 trilyun rupiah itu super banyak apabila dibanding kan dengan APBD Jatim itu sendiri yang cuma 30 SD 35 trilyun rupiah sekalipun di tambah dgn APBD 38 kota dan kabupaten se-Jatim yang total yang mencapai 90 trilyun rupiah, jadi semua itu kalau di total gak sampai 150 trilyun rupiah kan ya aneh”. Tambah oleh H Norman Fauzi SH putra dari guru sekaligus pembina nya Khofifah yaitu alm KH Soeleiman Fadeli mantan Tokoh senior NU serta pendiri PPP Jatim.
H Norman mengaku mengenal bagaimana gaya hidup dan sikap Gubernur Jatim tersebut.
“Saya sedikit banyak tau beliau la wong rumah yang di Jakarta itu masuk gang kecil bahkan yang di Surabaya itu juga ya itu itu saja yang ditinggali bersama alm suami beliau mas Indar Parawansa, saya masih ingat ketika beliau pertama di Jakarta itu ya cuma tinggal di komplek rumah jabatan DPR RI kalibata Jakarta karena beliau Anggota DPR pusat fraksi PPP dari dapil Jatim , bahkan saat mulai jadi Menteri jaman Gus Dur hingga era Jokowi beliau juga tinggal di rumah dinas Mentri, apalagi beliau sangat tidak suka gaya hidup yg berlebihan atau ber mewah mewahan bahkan mobil pun sering di pinjami kawan serta kerabat nya ” tutur H. Norman
H Norman Fauzi meminta agar pelaku dan penyebar berita hoax serta fitnah ini harus segera di proses hukum bagi pihak yang bersangkutan agar jera dan wajib menanggung ulah nya sendiri serta akibat hukum yang atas apa yang telah di lakukan.
