Akuratmedianews.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang melepas ribuan santri untuk pulang kampung di halaman parkir pondok, telah dipadati oleh santri yang tak sabar menanti keberangkatan mereka.
Tas dan koper ditangan, para santri sudah bersiap menaiki bus yang akan membawa mereka ke berbagai daerah di Indonesia mulai dari pulang Jawa – Bali, Palembang, dan Belitung.
Mudik ini bukan sekadar perjalanan bisa. Bagi santri, seperti hayati dari Blora Jawa tengah ini adalah pengalaman pertama mereka pulang sendirian dengan bus. Namun, suasana didalam kendaraan justru menciptakan kegembiraan tersendiri.
“Seru karena baru pertama kali pulang sendirian naik bus. Semoga bisa sampai tujuan dengan selamat kembali pada orang tua,” ujarnya dengan penuh semangat.
Puluhan armada bus telah disiapkan demi memastikan para santri sampai di rumah dengan aman dan nyaman. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 67 bus mengangkut lebih dari tiga ribu santri dalam perjalanan mudik ini.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH. Mochamad Irfan Yusuf mengatakan bahwa penyelenggaraan mudik bareng ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan santri.
“Alhamdulillah, hari ini ada 67 kendaraan bus dengan total sekitar tiga ribu santri yang akan pulang. Mereka lebih terjamin keamanannya, karena menjelang mudik ini transportasi umum cukup sulit. Dengan cara ini, mereka tidak harus berpencar dan bisa sampai tujuan dengan selamat,” ujarnya, kamis (20/03/2025)
Sementara itu, Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng KH. Fahmi Amrullah Hadziq menerangkan bahwa kami ada santri dari luar pulau Jawa dan sumatera.
“Santri kami ada juga luar pulau Jawa dan sumatera, seperti Kalimantan dan Sulawesi telah melakukan perjalanan perpulangan lebih dahulu yakni pada Rabu Malam (19/4/2025) menuju bandara Juanda,” jelas Gus Fahmi sapaan akrabnya.
Gus Fahmi menyampaikan, selamat hari raya Idulfitri dan meminta santri tetap menjaga kebiasaan baik seperti apa yang dilakukan ketika di pesantren dan tidak mengotori bulan ramadan dengan kegiatan tidak bermanfaat.
“Selama di pondok, para santri melakukan kegiatan tarawih dan tadarus bersama. Tolong tetap dilakukan,” pesan dia.
Gus Fahmi berpesan bahwa untuk wali santri selama liburan menitipkan kembali santri serta meminta tolong, agar senantiasa mengingatkan putra/putrinya agar tidak mengganggu keberkahan ramadan.
“Jangan lupa liburan sampai lupa liburan hanya sampai tanggal 16 April, nanti diusahakan tanggal 17-18 anak-anak diantar kembali ke pondok,” imbuh Gus Fahmi.
Gus Fahmi menuturkan bahwa mudik bareng ini menjadi momentum berharga bagi para santri untuk melepas rindu dengan keluarga setelah sekian lama menjalani kehidupan pesantren.
“Selama dua minggu ke depan, mereka akan menikmati liburan sebelum kembali menuntut ilmu di pondok tercinta,” tutur dia.
“Kisah mudik santri Tebuireng ini bukan sekadar perjalanan pulang, melainkan perjalanan penuh harapan dan kebersamaan. Perjalanan yang mengajarkan arti persaudaraan, kemandirian, dan rasa syukur saat akhirnya kembali ke pangkuan keluarga,”pungkasnya.