Akuratmedianews.com – Ketua Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PP PAUD) Provinsi Jawa Timur Isye Adhy Karyono mengajak seluruh pengurus PP PAUD kabupaten/kota untuk memperkuat kelembagaan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu layanan PAUD di seluruh wilayah Jawa Timur.
Ajakan tersebut disampaikan saat “Sosialisasi Penguatan Kelembagaan PP PAUD Jawa Timur” dan momen Peringatan HUT ke-68 PP PAUD dengan tema “Memperkuat PAUD Bermutu” yang digelar di Ruang Rapat Hayam Wuruk lt. VIII Kantor Setda Provinsi Jawa Timur, Senin (21/4/2025).
Menurut Isye, penguatan kelembagaan menjadi kunci utama dalam membangun sistem layanan PAUD yang merata, berkualitas, dan berkelanjutan. Tanpa kelembagaan yang kuat, program-program yang dirancang tidak akan dapat berjalan optimal di tingkat daerah.
“Mutu layanan PAUD tidak bisa bergantung pada program semata, tetapi harus ditopang oleh kelembagaan yang kokoh dan berfungsi maksimal,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa setiap PP PAUD kabupaten/kota perlu memiliki struktur organisasi yang jelas dan fungsional, didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten serta mekanisme kerja yang efektif. Hal ini menjadi prasyarat mutlak agar kelembagaan dapat menjalankan tugas koordinatif dan fasilitatif secara optimal.
“Kita harus memastikan lembaga-lembaga ini tidak hanya ada di atas kertas, tetapi benar-benar hidup, bekerja, dan berdampak di lapangan,” ungkapnya
Lebih lanjut, ia menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor antara PP PAUD, Dinas Pendidikan, Bunda PAUD, organisasi mitra, serta masyarakat. Sinergi ini diperlukan agar seluruh pihak memiliki keselarasan visi dalam menyediakan layanan pendidikan anak usia dini yang berkualitas.
“Kalau kita jalan sendiri-sendiri, hasilnya tidak akan maksimal. Tapi kalau kita bergerak bersama dalam satu sistem yang rapi, hasilnya akan jauh lebih kuat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Isye juga menekankan bahwa penguatan kelembagaan harus mampu menjangkau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), agar tidak ada anak usia dini yang tertinggal dari akses layanan PAUD bermutu. Ia mendorong PP PAUD di daerah untuk menyusun strategi berbasis potensi dan tantangan lokal.
“Setiap daerah punya kondisi yang berbeda. Karena itu, strategi penguatan kelembagaan juga harus disesuaikan, tidak bisa disamaratakan,” ujarnya.
Saat ini, terdapat lebih dari 45.894 satuan PAUD di Jawa Timur dengan kondisi yang sangat beragam. Oleh karena itu, PP PAUD daerah dituntut untuk mampu menerjemahkan kebutuhan riil menjadi program kerja yang konkret, relevan, dan terukur.
“Dengan jumlah sebanyak itu, kita butuh sistem kelembagaan yang mampu mengelola, memantau, dan memastikan mutu layanan tetap terjaga,” katanya.
Sebagai langkah konkret, PP PAUD Jatim mendorong transformasi kelembagaan melalui digitalisasi. Pengembangan sistem informasi layanan PAUD, pelaporan berbasis data, serta pendampingan teknis secara daring dan luring akan menjadi instrumen utama peningkatan efisiensi dan akuntabilitas.
“Kita tidak bisa lagi bekerja secara konvensional. Digitalisasi kelembagaan akan membuat kerja kita lebih cepat, tepat, dan transparan,” tegas Isye.
Melalui momentum peringatan HUT ke-68 ini, Isye berharap seluruh pengurus PP PAUD di Jawa Timur semakin memperkuat komitmen untuk menjadikan kelembagaan sebagai ujung tombak peningkatan mutu layanan PAUD yang inklusif, adaptif, dan menjangkau seluruh anak usia dini tanpa terkecuali.
“Ini saat yang tepat untuk menyatukan langkah. Mari kita jadikan kelembagaan PP PAUD sebagai motor penggerak perubahan demi masa depan anak-anak Jawa Timur,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pengurus PP PAUD Provinsi Jatim, Ketua organisasi yang tergabung dalam PP PAUD Jatim, Ketua organisasi wanita Jatim, Ketua dan pengurus DPC PP PAUD Kab/Kota se-Jatim dan para guru TK.
