banner 728x250

NasDem Tak Terima Wacana Penaikan Tarif KRL

  • Share
banner 780X90

Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Roberth Rouw (Caption )

JAKARTA akuratmedianews.com – .Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Roberth Rouw menolak wacana penaikan tarif dasar Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line menjadi Rp5 ribu yang diberlakukan oleh . Menurutnya, rencana itu akan membebani masyarakat.

Melansir detik.com, ‘Rencananya yang naik adalah tarif dasar sejauh 25 kilometer (km) pertama dari semula Rp 3.000, jadi Rp 5.000. Sementara untuk tarif lanjutan KRL 10 km berikutnya tetap Rp 1.000 alias tidak mengalami kenaikan’ yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Dirasa memberatkan penumpang atau masyarakat, Roberth Rouw angkat suara untuk menolak wacana kenaikan tarif dasar Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line tersebut.

“Kalau itu (kenaikan tarif) dilakukan berarti pemerintah tidak punya rasa peduli terhadap masyarakat,” ujar Roberth dalam keterangan tertulis, Rabu (19/01/2022).

Politisi Partai NasDem itu membeberkan alasan penolakannya yaitu perekonomian masyarakat masih dalam tahap pemulihan.

Baginya, proses pemulihan ekonomi kerakyatan sangatlah penting sehingga pemerintah perlu mendukungnya.

Perekonomian masyarakat telah lulu lantak akibat hantaman pandemi Covid-19. Sehingga, menurutnya, pemerintah tidak boleh memberatkan beban masyarakat disaat ekonomi kerakyatan sedang tumbuh dimasa pandemi.

Ia menilai, penaikan tarif dasar KRL kurang tepat dimasa pandemi dan tentu akan menyusahkan masyarakat dalam pemulihan ekonomi.

“Ekonomi masyarakat baru mau tumbuh, sudah mulai usaha, mulai kerja. Eh, tiba-tiba dikasih begini, kan kurang tepat lah,” pungkasnya.

“Tidak pantas lah dinaikan pada saat ini. Jika situasi lebih baik lagi, daya beli masyarakat tumbuh dan meningkat baru kemungkinan dinaikkan,” tambah Roberth.

Sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR, ia bakal menanyakan alasan wacana kenaikan tarif KRL kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat rapat selanjutnya.

“Setelah bertemu PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), kita rapat dengan Menhub (Menteri Perhubungan). Pada saat rapat nanti, kita akan mempertanyakan alasannya apa,” tandasnya.

Melansir informasi dari media medcom.id, sebelumnya, Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian, Kemenhub, Arif Anwar mengatakan tengah mengkaji rencana kenaikan tarif KRL Commuter Line. Kebijakan tersebut akan berlaku pada bulan April 2022.

Penaikan tarif dasar KRL diwacanakan sebesar Rp2 ribu, dari Rp3 ribu menjadi Rp5 ribu untuk 25 Km pertama. Sedangkan 10 Km selanjutnya bakal dikenakan penambahan biaya Rp1.000. ( Fridz )

banner 780X90
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *