Akuratmedianews.com – Pencapaian pendapatan anggaran daerah (PAD) Kabupaten Ponorogo terutama telaga ngebel mengalami peningkatan dari tiga tahun terakhir, mulai dari tahun 2022-2024. Setelah, adanya inovasi terbaru di sekitar telaga tersebut.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Ponorogo Ribut Riyanto menyampaikan, apresiasi sekali atas keberhasilan yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo dari tahun 2022 sampai 2024.
“Pencapaian PAD Kabupaten Ponorogo, terutama telaga Ngebel perlu diapresiasi semua pihak. Yang mana, mulai tahun 2022 sebesar 2.847.146.000, tahun 2023 4.400.235.000, dan tahun 2024 sebesar 5.007.500.000. Artinya, PAD mengalami peningkatan signifikan setelah adanya inovasi di sekitar telaga baik air mancur, lampu menari, dan lain-lan. Juga, perbaikan jalan di pintu masuk arah jenangan sampai keliling telaga,” ujarnya saat dihubungi wartawan Akurat Media News, Jumat (7/5/2025).
Jelang lebaran, Ribut mengatakan bahwa pemkab harus memperhatikan perbaikan jalan di sekitar jalan sempu sampai masuk telaga ngebel yang arah dolopo. “Sebagaimana kita ketahui bersama dari luar kota yang dari Madiun biasanya pengunjung masuknya dari jalur ini. Dampak longsor dan juga intensitas hujan yang luar biasa akhir-akhir ini sangat parah kondisi jalan di sekitaran sana,” kata Politisi Partai PKS.
Menurut Ribut, PAD itu sangat penting namun ada yang lebih penting bagaimana upaya pemerintah dalam rangka kesejahteraan masyarakat dari sektor pariwisata yang sebagaimana visi misi bupati Ponorogo sampaikan.
“Yang mana nadi kehidupan Ponorogo masyarakat didukung dari sektor pariwisata, selain sektor pertanian. Pelaku jasa usaha pariwisata di Ngebel setelah adanya sentuhan bebrapa revitalisasi di Ngebel (water fountain, pedestrian, mini stage, ngebel, kulinary, ruas jalan via mlilir),” jelas Ribut.
“Nyatanya omset atau pendapatan mereka berlipat-lipat hingga 3-5 kali ngebel masih ramai, artinya perekonomian mereka naik drastis, ini yang kita harapkan dulu sebelum ada sentuhan terhadap ngebel jam 5 sore saja sudah sepi bahkan di ticketing saja sudah tutup,” tambahnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa ini menjadi pemikiran kita baik eksekutif maupun legislatif serta semua elemen bagaimana penguatan terhadap ngebel yang harus kita pikir bersama.
“Paling urgent saat ini adalah akses dari ruas utama yaitu via dolopo, ini harus menjadi perhatian kita bersama. Bagaimana memberikan pelayanan yang baik terhadap wisatawan dari wilayah utara sebagai contoh Madiun, Magetan, Ngawi, Nganjuk, bahkan Surabaya,” imbuh Ribut.
“Jangan sampai muncul complain dari mereka, gara-gara jalan tidak baik. Ini yang kita khawatirkan, sekali complain mereka akan enggan untuk kembali lagi ke Ngebel tersebut,” pungkasnya.