Akuratmedianews.com – Suasana lebaran semakin terasa dengan banyaknya pedagang kembang sekar mulai memadati pasar dan pinggir jalang raya di Kota Magetan. Kembang sekar ini menjadi salah satu tradisi penting dalam ziarah kubur menjelang hari raya idulfitri 2025.
Para pedagang kembang sekar ini menawarkan berbagai jenis bunga dan harga tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Mereka berharap bisa mendapatkan menarik minat masyarakat untuk membeli dan meramaikan kembali pasar kembang tersebut.
“Harga lebih murah sebelum Ramadan. Hanya saja bunga mawar lebih tinggi mulai bulan kemarin,” ujar Wanto, seorang pria pedagang kembang sekar yang berusia 62 tahun saat diwawancarai wartawan Akurat Media News di Pasar Sayur Magetan, Jumat (28/3/2025).
Wanto mengatakan bahwa harga bunga sekar ini semakin mahal, ketika sudah mendekati hari lebaran idulfitri.
“Nanti, harga semakin mahal. Besok harganya juga semakin mahal apalagi di hari terakhir ramadan atau menjelang lebaran,” kata Wanto.
Wanto menjelaskan bahwa ditengah keramaian banyaknya orang menggelar dagangan, para pedagang merasakan sepinya pembeli.
“Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat untuk mereka tetap berjualan, bahkan rela tidak pulang dan tidur pasar. Saya tidak pulang dan tidur sini dari kemarin. Biasanya dua hari sekali tidak pulang, ketika nanti pulang berarti pulang lagi sampai sebelum lebaran”, jelas Wanto.
Wanto menuturkan bahwa sepinya pembeli juga dirasakan pedagang yang berjualan bunga sekar di sekitar pinggir jalan raya. Ia pun mengakui bahwa memang keramaian pembeli di tahun ini berbeda dengan tahun lalu.
“Para pedagang menduga, sepinya pembeli disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah banyaknya pembeli yang memilih pesan dengan menggunakan media sosial karena dinilai lebih mudah,” tutur dia.
Sementara itu, Pedagang pinggir jalan dekat lapangan kecamatan Nguntoronandi Suparti menyampaikan bahwa masyarakat sekarang ini banyak pesan melalui beberapa platform sosial media, salah satunya whatsapp.
“Saat ini, banyak masyarakat Magetan pesan lewat Whatsapp dan mereka dibawakan bunga sekar ke rumahnya,” ucap Suparti.
Suparti mengungkapkan, kami tetap berjualan karena sudah menjadi kebiasaan dan lahan ini yang menambah penghasilan. Ia pun berharap adanya sisa waktu sebelum lebaran idulfitri, pembeli akan semakin banyak dan mampu memadati pasaran.
“Jualan ini menjadi kebiasaan sebelum Ramadan dan hari raya Idulfitri. Harapannya, nanti di hari terakhir menjelang labaran pembeli bisa ramai,” imbuhnya.
“Ditengah sepinya pembeli, para pedagang tetap semangat menjajakan dagangan mereka. Mereka berharap, Hari Raya Idul Fitri tahun ini membawa berkah bagi mereka dan seluruh masyarakat,” pungkas Suparti.