Magetan Akurat Media News – Proyek jalan menuju lahan pertanian warga senilai ratusan juta rupiah terkesan asal jadi dalam pengerjaannya. Hal ini di ketahui saat akuratmedianews.com di lokasi pengerjaan, yang berada di Desa Ngiliran Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Jatim.
Selain tidak di temukan papan informasi , dalam pengerjaan tersebut juga di dapati beberapa titik retakan dengan arah melintang jalan yang di tertutupi oleh siraman semen basah.
Meski saat ini berupa garis kecil yang melintang, tapi keretakan yang ada, nampaknya akan berpotensi menjadi lebih lebar dan segera hancur ketika telah di lewati oleh kendaraan roda empat dengan muatan di kemudian hari.
Dan di duga kurang seimbangnya ukuran antara campuran semen dan material lain mengakibatkan batu koral dari pengecoran yang ada terlihat menyembul berserakan.
Lebih lanjut, ada dugaan bahwa proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp. 199.620.000 tersebut berada di atas batu makadam yang tentunya akan mengurangi ketebalan dari material pengecoran jalan yang ada.
Hal ini tentu berakibat pada berkurangnya kekuatan jalan bagi kemampuan menahan tonase yang di rencanakan.
Di temui beberapa hari sebelumnya Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan DTPHPKP Kabupaten Magetan, Agustin Nurul Komariah mengatakan bahwa jalan tersebut ke depan adalah untuk mempermudah transportasi pengangkutan hasil pertanian warga.
“Untuk membantu petani sekitar, untuk memperlancar dalam mengangkut bahan prabudidaya, sarana produksi dan panennya. Intinya memperlancar transportasi”. Kata Nurul pada 3 Agustus kemarin di kantornya.
Dan di singgung dugaan seputar ketidak sesuaian dengan RAB serta akibat yang akan di timbulkan atas pengerjaan proyek yang terkesan asal asalan tersebut, Nurul mengatakan,
“kita P1 dulu nanti seperti apa, dia harus memperbaiki seperti apa, tapi secara teknis kita sudah ada perencana dan pengawas. Jadi saya kira sudah memperhitungkan”. Katanya.
Sementara dalam perbincangan dengan salah seorang warga Ngiliran yang enggan di sebut namanya pada Senin (15/8). Mengungkapkan keluhan dan ketidak puasan atas pengerjaan jalan tersebut.
“Yang namanya ngecor kok seperti plesteran aja, tipis banget” ungkapnya singkat dengan nada sinis.
Bahkan ia sempat membandingkan dengan pengerjaan swakelola yang terlaksana di tahun sebelumnya.
Hal ini tentu beralasan karena dengan besaran anggaran yang ada, jelas mereka berharap bahwa proyek untuk kepentingan masyarakat tersebut bisa menghasilkan bangunan yang kokoh dan
Tahan lama ke depannya.
Tinggal menunggu saja, apa yang akan di lakukan Dinas TPHPKP Kabupaten Magetan dalam menyikapi proyek yang di nilai asal jadi tersebut. (HST)