KEDIRI – akuratmedianews.com – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Bapak Doni Primanto Joewono, mengukuhkan pemimpin baru Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri pada hari Rabu (23/3). Pengukuhan dilakukan kepada Bapak M. Choirur Rofiq, yang sebelumnya menjabat sebagai Pengawas Senior di Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Sementara Kepala Perwakilan BI Kediri sebelumnya, Bapak Sofwan Kurnia, saat ini dipromosikan sebagai Advisor di Departemen Surveilans Sistem Keuangan (DSSK) BI.
Agenda Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan BI Kediri turut dihadiri secara langsung oleh Walikota Kediri, Bupati Pacitan, Bupati Blitar, Bupati Tulungagung, Wakil Bupati Kediri, Wakil Bupati Ngawi, Wakil Bupati Magetan, serta perwakilan pemerintah daerah di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Kediri meliputi 13 Kota/Kabupaten eks-keresidenan Kediri dan Madiun (Matraman), perbankan, asosiasi, pelaku usaha, akademisi, dan media.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Doni menyampaikan bahwa perkembangan ekonomi Indonesia saat ini setidaknya bergantung kepada 2 (dua) faktor yaitu upaya penanganan pandemi Covid-19 serta dinamika perekonomian global. Penanganan pandemi merupakan game changer bagi perekonomian, yang sudah melandai dengan gencarnya vaksinasi dan upaya penanganan dari Pemerintah yang sangat baik, menjadi momentum bagi pemulihan ekonomi.
Namun demikian, momentum kebangkitan ekonomi Indonesia saat ini juga dipengaruhi oleh dinamika global, yakni tensi geopolitik Rusia dan Ukraina. Hal ini memberikan risiko terhadap kenaikan harga pangan dan komoditas sebagai akibat dari kelangkaan energi dan gangguan rantai pasok, yang mana perlu menjadi perhatian kita bersama untuk mengantisipasinya.
Untuk itu, peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama stakeholders di daerah sangat strategis, antara lain dengan:
1. Mengantisipasi kenaikan inflasi. Dinamika global memberi impact bagi kenaikan harga pangan, maka peran daerah sebagai lumbung pangan sangatlah penting untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga.
2. Mendorong percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui dukungan pembiayaan sektor prioritas. Ada berbagai inisiatif kebijakan yang diperlukan implementasinya di daerah pada sektor-sektor prioritas yang dapat menjadi motor
pemulihan ekonomi. Pembiayaan ke sektor-sektor ini perlu didorong, baik yang berorientasi ekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan domestik, dengan mengaktifkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemerintah Daerah, perbankan, dan stakeholders lainnya.
3. Mengembangkan UMKM, yang dipersiapkan untuk go digital dan on boarding masuk ke e-commerce. Lebih dari itu, melalui implementasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), diharapkan UMKM tidak hanya menggunakannya sebagai alat pembayaran, tapi juga dapat membangun credit scoring demi mendukung akses pembiayaan dan permodalan.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Kediri, Bapak Abdullah Abu Bakar, menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan BI Kediri atas kerja samanya yang baik pada upaya pengendalian inflasi dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Selain itu, Walikota Kediri juga mengharapkan sinergi yang lebih kuat antara Pemerintah Daerah dengan Kantor Perwakilan BI Kediri untuk mendorong pemulihan ekonomi, khususnya Kota Kediri, yang memfokuskan pada sektor perdagangan, jasa, UMKM kreatif, dan pendidikan.
Lebih lanjut, informasi resmi kegiatan-kegiatan Kantor Perwakilan BI Kediri dapat diakses melalui media sosial Instagram: @bank_indonesia_kediri dan Youtube Channel: Bank Indonesia Kediri. ( Ji )