banner 728x250

Ruang Kelas V SD Sidodadi Candi Roboh, Murid Tertimpa! Ketua Komisi D Desak Pengawasan Proyek Lebih Ketat

  • Share
banner 780X90

SIDOARJO, AKURATMEDIANEWS.COM –  Peristiwa mengerikan terjadi di SD Negeri Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo, pada Jumat (3/1/2024) kemarin pagi, saat atap ruang kelas V ambruk tepat ketika tujuh siswa baru memasuki ruangan. Plafon gypsum yang runtuh menimpa mereka, namun beruntung para siswa hanya mengalami luka ringan dan langsung dilarikan ke puskesmas candi untuk mendapatkan perawatan. Insiden ini pun memicu kekhawatiran soal keamanan bangunan sekolah dan pengawasan proyek renovasi.

Kepala Sekolah SDN Sidodadi, Anita Wanodya Kurnia mengatakan bahwa peristiwa ini berlangsung begitu cepat tanpa tanda-tanda sebelumnya.
“Sebelumnya, tidak terlihat ada indikasi mau ambruk atau bagaimana, tiba-tiba plafon itu ambruk dan menimpa 7 siswa di dalam kelas,” ujar Anita.

Anita menyampaikan, bahwa pasca kejadian, aktivitas belajar mengajar dipindahkan ke musala sekolah dan diberlakukan sistem bergantian dengan kelas VI.

“Perpustakaan yang juga mengalami kerusakan atap tidak dapat digunakan sementara waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Moch. Dhamroni Cudhlori, bersama anggota Sutadji, langsung meninjau lokasi kejadian pada Sabtu pagi (4/1/2024).  Dalam kunjungannya, Dhamroni menegaskan bahwa struktur bangunan yang tidak optimal menjadi penyebab utama plafon ambrol.

“Setelah kita cek, memang kondisi atapnya ambruk karena struktur rancang bangunnya kurang optimal untuk menahan plafon dari bahan gypsum. Harusnya setiap setengah meter ada penyangga, tetapi di bagian tengah dan belakang hanya menggunakan kawat sebagai penahan kerangka plafon galvalum,” ungkap Dhamroni.

Komisi D berkoordinasi dengan Komisi C DPRD untuk mendesak rekanan kontraktor agar meningkatkan kualitas pekerjaan konstruksi.

“Ini menyangkut keselamatan siswa untuk jangka panjang. Kontraktor harus lebih hati-hati dalam perencanaan dan pengawasan pekerjaannya,” tambahnya.

Sebagai langkah cepat, Dhamroni memastikan perbaikan atap dilakukan melalui dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) Pemkab Sidoarjo.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Plt. Bupati untuk segera menyusun anggaran perbaikannya menggunakan BTT,” jelasnya.

Untuk mengatasi keterbatasan ruang, pihak sekolah memberlakukan sistem dua sif antara kelas V dan VI.

“Mulai Senin, kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan bergantian karena keterbatasan ruang. Kami berupaya agar siswa tetap dapat belajar dengan nyaman meski situasinya sulit,” ujar Anita.

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kualitas konstruksi bangunan sekolah demi menjamin keselamatan siswa. Tim redaksi Akurat Media News akan terus mengawal perkembangan kasus ini hingga tuntas.

banner 780X90
Writer: Tim Redaksi
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *