Akuratmedianews.com – Pengurus Cabang (PC) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Mojokerto menggelar Sekolah Geopolitik di Day To Day Space, Kabupaten Mojokerto, Minggu (9/3/2025) kemarin. Kegiatan ini mengusung tema “Geopolitik Asia Pasifik: Indonesia Bisa Apa?”, dan juga diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota Tidar Mojokerto.
Acara ini turut mengundang narasumber ahli, yaitu Analis Keimigrasian Ahli Utama Bambang Widodo. Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh perwakilan Pengurus Pusat (PP) Tidar Bagus Septyan Tri Pamungkas, yang didampingi oleh Pengurus Daerah (PD) Tidar Jawa Timur Achmad Ki Sabdo dan Ketua PC Tidar Mojokerto Defy Firman Al Hakim.
Ketua PC Tidar Mojokerto Defy Firman Al Hakim mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan awal dari progam pengurus cabang Tidar Mojokerto, salah satunya Sekolah Geopol Tidar.
“Kebetulan, untuk pertama kalinya Sekolah Geopolitik kami dibuka dengan membahas politik di kawasan Asia Pasifik. Hal ini bertujuan agar para peserta dapat menentukan langkah ke depan, khususnya dalam memahami kondisi geopolitik di Asia Pasifik,” ujarnya dalam keterangan resmi diterima oleh redaksi, Senin (10/3/2025).
“Pemahaman ini penting untuk melihat bagaimana implementasinya di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, dan dampaknya hingga ke Mojokerto,” tambah Defy sapaan akrabnya.
Defy juga menyatakan bahwa program Sekolah Geopolitik ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Tidar. “PC Tidar Mojokerto sendiri memiliki beberapa program rutin, di antaranya Sekolah Parlemen, Sekolah Geopolitik, dan Sekolah Pertanian. Ketiga program tersebut bertujuan untuk mengasah keterampilan serta memperdalam pemahaman mengenai dunia geopolitik,” jelasnya.
Defy mengungkapkan bahwa tema ini sangat penting untuk didiskusikan, karena saat ini yang terjadi di Indonesia adalah perang asimetris yang jarang dibahas di media massa.
“Oleh karena itu, penting bagi anggota Tidar, yang notabene calon elite di Partai Gerindra untuk memahami secara komprehensif situasi yang sedang berlangsung, kejadian dimasa lalu serta potensi yang akan terjadi dimasa mendatang,” imbuhnya.
“Dengan adanya seperti ini, kita melakukan suatu hal dan melakukan gerakan apapun kita tidak menutup mata apa yang terjadi di rana Global maupun Nasional,” ucap Ketua PC Tidar Mojokerto.
Sementara itu, Analisis Keimigrasian Ahli Utama, Bambang Widodo mengajak seluruh anggota untuk berpikir mengenai realitas yang terjadi saat ini, khususnya tantangan yang muncul akibat dua peperangan bersifat simetris di kawasan Indo-Pasifik antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
“Saya mengajak teman-teman untuk berpikir tentang dampak masuknya produk-produk dari China ke Indonesia, yang perlu kita sikapi bersama. Salah satu contohnya adalah industri garmen, di mana banyaknya produk China tentu menimbulkan tantangan bagi produk Indonesia yang harus bersaing ketat,”ajaknya.
Bambang berharap semua anggota Tidar Mojokerto mampu melahirkan pemikiran yang mungkin bisa memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan tersebut.
Senada, Perwakilan PD Tidar Jawa Timur Achmad Ki Sabdo menilai bahwa sekolah geopolitik ini merupakan inisiatif yang sangat baik. Menurutnya, program ini setidaknya dapat mendorong rekan-rekan Tidar diberbagai kabupaten dan kota untuk bergerak bersama dalam memahami serta mendukung kebijakan strategis Presiden Prabowo, yang tentunya berkaitan dengan isu-isu geopolitik.
“Saya berharap, khususnya bagi teman-teman Tidar di Mojokerto yang hari ini diinisiasi oleh Kabupaten/Kota Mojokerto, dapat memahami dengan baik maksud dari kebijakan Presiden Prabowo. Selain itu, kita juga harus mampu mengimplementasikannya di masing-masing daerah secara masif dan persuasif,” pungkasnya.
