Akuratmedianews.com – Tindak kejahatan di masyarakat kembali mencuat dengan terungkapnya 125 kasus dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang baru-baru ini digelar. Operasi yang menyasar berbagai aksi kriminalitas yang meresahkan warga ini berhasil mengungkap jaringan perjudian ilegal, peredaran narkoba, praktik prostitusi terselubung, dan beragam kejahatan lainnya.
Angka fantastis ini menjadi bukti bahwa operasi Pekat bukan sekadar seremonial, melainkan aksi nyata dalam memberantas penyakit masyarakat yang menggerogoti ketenangan dan keamanan lingkungan.
Dalam konferensi pers, kepolisian mengumumkan pengungkapan 125 kasus, termasuk 12 kasus besar. Barang bukti yang disita meliputi ponsel, uang tunai, kartu kredit, serta narkoba jenis sabu seberat 48,76 gram dan 4.726 butir pil double L. Modus operandi pelaku bervariasi, dari judi daring dan konvensional, perekrutan pekerja seks komersial (PSK) melalui media sosial, hingga peredaran narkoba.
Terkait ancaman hukum, pihak kepolisian menjelaskan bahwa pelaku judi daring dan konvensional dapat dikenakan hukuman maksimal 10 tahun penjara. Sementara itu, kasus prostitusi memiliki ancaman hukuman 6 tahun, minuman keras 3 bulan, dan kasus narkoba dengan ancaman hingga 20 tahun penjara.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan tindak kejahatan yang terjadi di lingkungan mereka.
“Kami akan terus melanjutkan operasi ini demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dukungan dan informasi dari masyarakat sangat kami perlukan untuk menekan angka kriminalitas,” ujarnya, Rabu (12/3/2025) kemarin.
“Operasi penyakit masyarakat (pekat) ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi warga Sidoarjo. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan bekerja sama dengan aparat dalam memberantas kejahatan di lingkungan sekitar,” pungkasnya.
