JAKARTA, AKURAT MEDIA NEWS – Ketua Umum Beta Mendukung Anies Baswedan (Beta Manies) sekaligus Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Relawan Anies Presiden Indonesia (DPP R-API) Fridrik Makanlehi (Fritz Alor Boy) pertanyakan legalitas atau badan hukum KNPI yang disebutkan oleh La Ode Umar Bonte.
Ia menanyakan, Apakah KNPI-nya itu sudah mempunyai badah hukum atau hanya mengklaim saja? Sebab, kata dia, Ketua Umum DPP KNPI adalah Ryano Panjaitan dan Sekjennya adalah Almanzo Bonara, bukan yang lain.
“Anda mengaku bahwa Ketua Umum DPP KNPI, Pertanyaan saya: KNPI yang mana, yang Om Umar maksudkan. Apakah KNPI yang anda sebutkan sudah mempunyai legalitas atau badan hukum; apakah KNPI yang anda katakan itu sudah terdaftar di Menkumham atau pemerintah pusat,” ujar Fritz.
Ia menyebutkan, Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) adalah Ryano Panjaitan bukan yang lainnya, yang didukung penuh oleh 191 OKP secara nasional.
“Saya menegaskan bahwa Ketua Umum DPP KNPI adalah Kaka Ryano Panjaitan dan Sekjennya adalah Kaka Almanzo Bonara, bukan yang lainbukan yang lainnya. KNPI ini didukung oleh 191 OKP secara nasional. Jadi, jangan bawa nama KNPI lalu mengrasiskan atau black campaign Pak Anies Baswedan,” tegas dia.
Selain itu, Fritz menilai, pernyataannyan itu black campaign, rasisme dan pemecah bela bangsa Indonesia.
“Umar Bonte sedang black campaign, ujaran rasisme yang disematkan kepada capres Anies. Ia juga sedang melakukan politik memecah belah kesatuan bangsa ini dengan menyebutkan, keturunan belanda, penjajah dan mereka tetap saja penjajah,” katanya kepada awak media lewat keterangan tertulisnya pada 12/5/2023.
Sebelumnya dalam sebuah video yang viral di media sosial, Laode Umar Bonte secara tegas menolak mau tidak setuju Anies Baswedan menjadi presiden Republik Indonesia 2024.
“Sebagai Ketua Umum DPP KNPI saya tidak ingin Anies Baswedan menjadi Presiden Indonesia, yang harus memimpin putra-putra terbaik bangsa ini. Bangsa ini sudah memberikan ruang yang segitu begitu besar kepada Anies Baswedan; sudah diberikan kesempatan menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi gubernur. Itu cukup dalam pentas politik tanah air tapi kalau sampai meminta ingin menjadi presiden ini terlalu berlebihan. Biarkanlah putra-putri bangsa Indonesia sendiri yang menjadi presiden Indonesia. Saya setuju anda (Anies Baswedan) lahir dan besar disini tetapi Belanda menjajah Republik Indonesia selama 350 tahun mereka memiliki anak cucu dan lahir di sini. Mereka tetap saja penjajah,” Sebut Umar.
Menurut, Umar Bonte bertanggungjawab atas rasismenya itu kepada Anies.
“Umar harus bertanggungjawab ujaran rasismenya kepada Putera terbaik Bapak Anies Baswedan,” sebutnya.
Disisi lain, umar sedang menebar politik identitas.
“Ngomong besar, katanya jangan tabur politik identitas tapi dia saja raja omong politik identitas,” Beber Fritz
La Ode Umar Bonte
“Om Umar Bonte sedang menyampaikan black campaign, rasisme dan ia juga sedang memecah persatuan bangsa Indonesia,” ujar Fritz.
Apalagi, kata Fritz, Umar menuding bahwa Anies Baswedan bagian daripada keturunan penjajah dan pendatang, sehingga tidak layak menjadi presiden Indonesia.
” Umar mengatakan Saya setuju anda (Anies Baswedan) lahir dan besar disini, tetapi Belanda menjajah Republik Indonesia selama 350 tahun mereka memiliki anak cucu dan lahir di sini. Mereka tetap saja penjajah. Pernyataannya ini sangat rasisme dan black campaign dan juga meragukan ke Indonesiaan Anies Baswedan,” Ujar Fritz.
“Sehingga, saya selaku relawan Anies Baswedan menantang debat terbuka dengan Umar Bonte terkait ke-Indonesiaan dan kenasionalisme Pak Anies Baswedan,” Sambung dia.
Dengan tegas, “Sekali lagi, saya menatang debat dengan Umar Bonte; dimana pun dan kapanpun. saya tunggu responnya. Apakah dia berani atau hanya berani berkowar-kowar alias omong besar di medsos saja,” tawar Fritz Alor Boy itu.
Video kritikan dan tantang debat Fritz Alor Boy kepada La Ode Umar Bonte.