AKURATMEDIANEWS,Surabaya – Inkonsistensi kebijakan rektorat terkait skripsi dan tesis mengakibatkan timbulnya resistensi di kalangan mahasiswa Universitas Sunan Giri Surabaya, utamanya mahasiswa Sarjana dan Pasca Sarjana yang baru saja diwisuda bulan November lalu. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana cara penanganan terkait pengerjaan skripsi atau tesis mahasiswa.
Pada umumnya, dalam prosedur pengerjaan skripsi atau tesis telah diatur mulai dari pengerjaan, proses uji plagiasi, hingga dikatakan layak untuk diajukan pada sidang akademik sesuai dengan pedoman skripsi yang ada.
Namun pada kenyataannya, (beberapa) rangkaian kebijakan tersebut, baru diberlakukan setelah proses wisuda dilaksanakan, yang semestinya merupakan titik final bagi seorang mahasiswa secara administratif maupun keilmiahan.
Dari salah satu mahasiswa saat konfirmasi melalui Whatsapp awak media akuratmedianews.com pada Jumat,(8/12/2023) menyampaikan “Hal ini berdampak bagi peserta wisuda November 2023, yaitu tertahannya pengambilan ijazah. Yang mana mahasiswa merasa sangat dirugikan dengan kelalaian kebijakan yang ada.
“Apakah begini namanya kampus UNSURI? Lempar tanggung jawab? Harusnya jika peraturan itu diterapkan lebih awal, tentu kami tidak keberatan. Namun kenapa ini baru diberlakukan ketika kami sudah dinyatakan lulus?,” Ujar RH salah satu mahasiswa pasca sarjana.
Lanjut mahasiswa dengan nama huruf RH ini, “Reaksi mahasiswa tersebut dapat dimengerti secara logika sederhana, bahwa regulasi yang baru semestinya diterapkan pada periode yang akan datang dan tidak berlaku surut pada wisudawan November 2023, mengingat kebijakan tersebut diambil setelah wisuda 2023 berlangsung.
“Untuk menyelesaikan kelalaian pihak rektorat maka bagi mahasiswa yang tidak berkenan untuk menurunkan plagiasi akan di berikan surat dengan keterangan bahwa jika dikemudian hari ada permasalahan, maka mahasiswa siap bertanggungjawab dan menanggung resikonya tanpa melibatkan Universitas Sunan Giri Surabaya.
Hal ini sepertinya tetap akan mengundang kontroversi di kemudian hari, yg mempertanyakan kredibilitas dan tanggung jawab ilmiah kampus Unsuri sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi,”Pungkasnya.( sgh amn )