Akuratmedianews.com – Sepanjang saluran irigasi Papar – Turi – Peterongan (Pariterong) di Jombang diprediksi baru bisa difungsikan tahun depan. Sampai saat ini, belum ada tindakan alokasi air untuk irigasi dari pihak pemilik kewenangan irigasi tersebut.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) Sultoni mengatakan bahwa saluran irigasi tersebut diperkirakan belum teraliri air sampai akhir tahun 2025 ini.
“Jadi, pasca fisik 2024 secara sistem irigasi belum dimasukkan alokasi airnya. Sehingga, saat ini belum bisa digunakan dan baru berfungsi di tahun 2026,” ujar Sultoni pada Selasa (8/4/2025).
Sultoni menjelaskan bahwa setiap irigasi alokasi air harus dialokasikan terlebih dahulu, sehingga dilakukan penghitungan tersebut.
“Karena, dalam sistemnya PJT (Perum Jasa Tirta) atau Brantas ada penghitungan, dimana dan titik mana serta berapa ini terukur dan terhitung,” kata dia.
Sultoni mengungkapkan bahwa tidak bisa secara tiba-tiba irigasi itu dialiri air. “Ketika dari awal belum dimasukkan dalam areal yang dialiri dari Mrican kanan Kediri tidak bisa ujug-ujug diarahkan. Jadi, harus dihitung dahulu dan dimasukkan ke dalam alokasi rencana tahunan WS (wilayah sungai) Brantas, baru dimasukkan ke irigasi Pariterong,” imbuh Sultoni.
Menurut Sultoni, harus mendapat persetujuan dari stakeholder terkait sebagai pengelola air untuk irigasi
”Mulai dari BBWS Brantas, PJT, dan Dinas PU SDA Jatim,” ucapnya.
Sesuai rencana, irigasi Pariterong untuk mengairi lahan pertanian dengan baku sawah seluas 5.000 hektare. Namun demikian, Sultoni belum bisa memastikan karena menunggu alokasi itu dahulu dari pihak pengelola.
“Apakah pada saat terisi air bisa sesuai rencana itu kondisional di lapangan. Tetapi, rencana alokasinya segitu (5.000 hektare). Irigasi Pariterong memiliki panjang 17 kilometer dimulai dari hulu Desa Kepuhkajang, Kecamatan Perak dan hilir berada di wilayah Kecamatan Mojowarno,” pungkasnya.