banner 728x250

Pergunu Tuban Gelar Seminar Guru Super Efek di Era 5.0

  • Bagikan
SEMINAR GURU SUPER : Pergunu Tuban Menggelar Seminar Guru Super Efektif di Era 5.0
banner 780X90

Akuratmedianews.com – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kekankemenag) Kabupaten Tuban Umi Kulsum meminta para guru madrasah untuk terus berinovasi dalam pembelajaran. Selain itu, juga ditekankan para guru agar terus meningkatakan kompetensi untuk menghadapi masa di era digital saat ini.

Hal itu disampaikan mantan Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Tuban tersebut saat menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Super Teacher 5.0’’ yang digelar Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Perguru) Cabang Tuban.

Seminar yang digelar di ruang paripurna DPRD Tuban itu bertema ‘Guru Super Efektif di Era 5.0 Berbasis Deep Learning’. Kegiatan ini merupakan kerja bareng Pergunu dan Kemenag Tuban.

Seminar dihadiri juga Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tuban, serta perwakilan dari masing masing kecamatan dan juga pimpinan organisasi lingkup pendidikan  lainya.

Saat ini, dunia pendidikan Indonesia tengah ramai dengan istilah baru bernama deep learning atau pembelajaran mendalam. Istilah ini muncul seiring dengan peluncuran Kurikulum Merdeka yang menekankan pada diferensiasi pembelajaran.

Selain Kepala Kantor Kemenag Tuban narasumber lain yang mengisi seminar adalah Dr Syaifuddin Noer ,MPd, LCPC,CBS , dosen PGSD UNU Sidoarjo.

Dalam paparannya Dr Syaifuddin Noer menjelaskan, bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada tiga elemen utama. Yakni mindful (kesadaran), meaningful (bermakna), dan durable (berkelanjutan).

“Mindful menekankan pentingnya kehadiran penuh siswa dalam proses pembelajaran, meaningful memastikan bahwa materi yang dipelajari relevan dan bermakna bagi kehidupan nyata siswa, dan durable bertujuan untuk menciptakan pengetahuan dan keterampilan yang bertahan lama dan dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks,” ujarnya .

Pak Asep, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa kolaborasi antara semua pemangku kepentingan pendidikan, termasuk guru, kepala madrasah, pengawas, orang tua, dan masyarakat, sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif bagi deep learning.

Ia menegaskan bahwa tujuan utama deep learning adalah untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia dengan keterampilan abad ke-21.

“Ini bukan hanya tentang menghafal fakta, tetapi tentang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi,” ungkapnya.

Guru, kata dia, adalah garda terdepan dalam implementasi kurikulum. Oleh karena itu, kepala madrasah dan pengawas harus memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk pelatihan maupun pendampingan. (*)

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *