Jakarta,akuratmedianews.com – Manuver pemakzulan atau impeachment terhadap Jokowi sebagai Kepala Negara oleh beberapa tokoh yang tergabung dalam Petisi 100 ditolak oleh Revitriyoso Husodo, PIC Zonasi Daerah Istimewa Yogyakarta Tim Golf TKN, para pimpinan organisasi relawan dan para petani di Bantul, Yogyakarta. Hal ini menurut mereka adalah upaya untuk mendelegitimasi pemilu 2024 dan ‘menggergaji’ popularitas Joko Widodo dimana banyak pendukungnya berbondong-bondong memilih paslon Capres 02, Prabowo Gibran yang dalam beberapa waktu terakhir dalam berbagai survey elektabilitasnya terus meningkat mendekati 51% atau dapat menang dalam sekali putaran.
”Upaya pemakzulan tersebut lebih merupakan upaya pihak yang tidak menghendaki Pemilu 2024 berjalan lancar dan menghasilkan paslon Capres terpilih tidak legitimated. pemakzulan yang jelas-jelas membutuhkan proses dan waktu yang panjang sekitar delapan bulan, jika memang memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Pasal 7A dan Pasal 7B UUD 1945. Namun bisa dipastikan 85% suara di Legislatif dari Koalisi Indonesia Maju tidak setuju. Jadi untuk apa agenda ini dipaksakan saat ini” ujar Revitriyoso Husodo atau akrab dipanggil Revi, dalam keterangan di Jakarta (21/1/2024)
“Setidaknya ada dua faktor utama mengapa manuver pemakzulan dimunculkan. Pertama, adanya gerakan pihak tertentu yang diuntungkan jika terjadi instabilitas sosial politik setelah Pemilu. Kedua, adanya pihak mencoba menerapkan politik “Tiji Tibeh, mati siji mati kabeh”, atau mati satu mati semua. Jika kalah dalam sebuah kontestasi maka gagalkan kontestasi tersebut, ” lanjut Revi yang juga Ketua Umum GERAK 08.
Untuk itu ia menyerukan kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh gerakan pemakzulan tersebut karena hanya menguntungkan kaum elit berwatak tidak baik, sementara rakyat bawah hanya menjadi obyek penderita.
Di tempat terpisah Aris Widihartanto, Ketua PROJO Yogyakarta menyatakan organisasi-organisasi relawan harus bekolaborasi menangkal upaya pemakzulan tersebut.
Sedangkan Ari Ketua PRABU bersama para petani di berbagai kecamatan di Bantul menyatakan bahwa petani Bantul tidak akan terpengaruh oleh isu tersebut, namun jika hal tersebut terus menerus digaungkan maka dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan program industrialisasi di sektor pertanian di Bantul.
Untuk itu, kumpulan berbagai kelompok petani di Kabupaten Bantul, Yogyakarta berencana menggelar panggung budaya “Gebyar Bantul Sekali Putaran” pada 27 Januari 2024 di Bantul.
” Hal ini kami lakukan tidak hanya merupakan bentuk kampanye keberpihakan kami kepada Paslon Prabowo Gibran, namun juga sebagai bentuk ketidak percayaan kami terhadap upaya pemakzulan” tutup Agung yang juga sebagai Ketua panitia acara tersebut.(tim)