TUBAN,Akuratmedianews.com – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky buka suara soal insiden ambruknya atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, yang terjadi pada Rabu (6/8/2025) siang.
Lindra mengaku masih menunggu laporan resmi dari Dinas Pendidikan sebelum menentukan langkah penanganan yang akan diambil.
“Saya belum dapat laporan, jadi belum tahu sampai sejauh mana tingkat kerusakannya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban telah menyiapkan anggaran pemeliharaan rutin untuk infrastruktur pendidikan. Jika kerusakan tergolong ringan, penanganannya bisa menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Kalau memang kerusakannya ringan, itu bisa langsung ditangani melalui dana BOS,” terangnya.
Sebaliknya, apabila kerusakan tergolong berat dan memerlukan anggaran besar, maka perbaikannya akan diusulkan masuk dalam APBD 2026, mengingat proses pembahasan Perubahan APBD (P-APBD) 2025 telah selesai dan menunggu pengesahan.
“Jika kerusakannya berat, maka akan kita masukkan di APBD 2026. Karena P-APBD 2025 sudah diputuskan,” jelasnya.
Meski begitu, Lindra menegaskan bahwa Pemkab Tuban siap mengambil langkah cepat apabila kondisi tersebut bersifat mendesak dan dapat berpotensi mengganggu aktivitas belajar-mengajar.
“Kalau itu urgen banget, kita akan mengambil legesi yang tidak membutuhkan waktu lama agar proses belajar tidak terganggu,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, atap bangunan SDN Bogorejo tiba-tiba ambruk, sekitar pukul 13.00 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa karena saat kejadian, seluruh siswa telah pulang dari kegiatan belajar mengajar.
Runtuhnya atap mencakup tiga ruangan, meliputi dua ruang kelas dan satu mushola, yang terakhir direnovasi pada tahun 2017 silam. Dugaan sementara, kondisi bangunan yang sudah tua menjadi salah satu pemicu utama.
“Informasi dari pihak sekolah, renovasi ini sudah sejak 2017. Mungkin penyebabnya karena bangunan sudah usang, tapi kita tunggu hasil penyelidikan,” kata Kapolsek Merakurak, AKP Suhartono saat meninjau lokasi kejadian.
Sementara itu, kepala sekolah maupun para staf belum memberikan keterangan apa pun kepada media. Mereka memilih bungkam saat coba dikonfirmasi.










