banner 728x250

Di Hari Paskah, Umat Katolik di Blora Visualisasikan Jalan Salib untuk Perkuat Iman

  • Bagikan
VISUALISASI JALAN SALIB : Umat Katolik di Blora, Jateng Visualisasikan Jalan Salib di Hari Paskah
banner 780X90

Akuratmedianews.com – Umat Katolik di Kabupaten Blora, Jawa Tengah menggelar visualisasi Jalan Salib di  Wireskat  Desa Sendangharjo Kecamatan Blora, Jumat (18/4/2025) pagi mulai pukul 07.00 WIB.

Cuaca pagi yang sejuk di lokasi Wireskat Desa Sendangharjo menjadi spirit religius dan membangkitkan keimanan umat Katolik sehingga visualisasi Jalan Salib berjalan khidmat, tertib dan lancar dalam rangka memperingati wafat Yesus Kristus.

Romo Kepala Paroki Santo Pius X Blora Benediktus Prima Novianto Saputro  menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa atas pelaksanaan visualisasi Jalan Salib yang diperankan oleh orang muda dan umat dewasa Katolik.

“Ini hal yang sangat luar biasa, mereka telah berlatih dengan baik dan juga sudah mempersiapkan diri semuanya dengan baik, dan terima kasih dukungan semua pihak, yang telah ambil bagian dalam visualisasi ini,” kata Romo Novi, sapaan akrab Kepala Paroki Santo Pius X Blora.

Ia menyebut mulai jam 04.00 WIB para pemeran visualisasi Jalan Salib sudah mempersiapkan diri dan memerankan dengan baik sehingga memukau umat yang menyaksikan.

“Tentu ini bukan hanya soal pertunjukan, tapi ini sebuah usaha untuk merenungkan Sabda Tuhan yang diwujudkan dalam visualisasi. Maka, semoga hal ini bisa membantu kita semua untuk memahami betapa besar cinta Tuhan kepada kita,” tuturnya.

Bahkan, lanjut Romo Novi dalam sambutannya, Dia bisa sampai menjadi manusia dan wafat di kayu salib.

“Sebuah misteri yang sulit untuk kita pahami, karena cinta itu memang luar biasa. Maka, bapak/ibu, hanya dengan mata hati kita, kita bisa merenungkan dan mengimani betapa besar baiknya Tuhan kepada kita. Semoga dengan peristiwa ini kita semakin dipenuhi dengan cinta kasih kepada-Nya.

Bukan hanya kesedihan, bukan hanya penyesalan, dan taubat, tetapi mari kita wujudkan, kita bangun hidup kita berdasarkan kasih kepada Tuhan dan kepada sesama. Tuhan memberkati kita semuanya,” ungkapnya.

Sementara itu Koordinator Visualisasi Jalan Salib Maximiana Pancastuti, menjelaskan persiapan dilakukan lebih kurang satu bulan.

“Ini melibatkan Orang Muda Katolik (OMK), ketua lingkungan, kategorial dan beberapa umat, khususnya kami melibatkan banyak OMK-nya. Ini tadi prosesinya sekitar 1 jam lebih 15 menit. Memang ada perbedan untuk variasi, tahun lalu dilaksanakan di gereja, dua tahun lalu di Wireskat, tetapi melewati Jalan Salib, tahun ini kita buat beda karena hanya melewati jalan utama saja, tapi rangkaian peristiwanya hampir sama,” ucapnya.

Melalui visualisasi tersebut, ia berpesan supaya umat lebih benar-benar menghayati kisah sengsara Yesus yang sudah menebus dosa umat manusia, supaya umat berani melayani seperti apa yang elah diteladankan oleh  Yesus Kristus ini.

Dalam pelaksanaan itu, ada 14 perhentian atau stasi Jalan Salib. Yaitu, Yesus dijatuhi hukuman mati. Yesus memanggul Sali. Yesus jatuh untuk pertama kali. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya. Yesus ditolong oleh Simon dari Kirene. Wajah Yesus diusap oleh Veronika.

Yesus jatuh untuk kedua kalinya. Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya. Yesus jatuh untuk ketiga kalinya. Pakaian Yesus ditanggalkan. Yesus disalibkan. Yesus wafat di kayu salib. Yesus diturunkan dari salib. Yesus dimakamkan.

“Bersyukur sekali, masih diberi kesehatan oleh Tuhan dan diberikan kesempatan untuk mengikuti visualisasi Jalan Salib. Nanti siang dilaksanakan Ibadah Jumat Agung,” kata Ignatius Ary Soesanto, Sekretaris Paroki Santo Pius X Blora.

Dengan mengenangkan kembali kesengsaraan Tuhan Yesus, makin menyadari betapa besar kasih Allah kepada kita. Jalan Salib adalah devosi yang mengarahkan pandangan spiritual kita pada peristiwa Yesus Kristus mulai dari keputusan hukuman mati pada Yesus hingga peristiwa pemakaman-Nya.

Dalam bahasa Latin, Jalan Salib disebut Via Dolorosa artinya Jalan Penderitaan. Inilah saat-saat terakhir hidup Yesus secara historis di dunia. Devosi itu adalah peringatan akan peristiwa tersebut.

Dari berbagai sumber disebutkan tradisi Jalan Salib dirintis oleh Santo Fransiskus Asisi, diperkenalkan oleh Ordo Fransiskan abad ke-14 lalu meluas di Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan. Paus  Klemens XII menetapkan secara resmi terkhusus perhentian-perhentiannya secara definitif pada abad XVII yang berlaku sampai sekarang.(*)

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *