PROBOLINGGO,Akuratmedianews.com – Terwujudnya Pelayanan Publik Yang berkualitas, merupakan Visi yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dengan tiga Misi yang menjadi point utama. Sementara “EMPATI” (Edukatif, Melayani, Profesional, Akuntabel , Transparan, Ikhlas) merupakan Mottonya.
Namun dalam kenyataannya, semua itu seakan hanyalah sebuah slogan belaka. Poster poster yang bertuliskan hal tersebut yang terpampang jelas di dinding-dinding tak elak seperti halnya hanya sekedar sebagai hiasan dinding belaka,tanpa ada penerapan serius dari beberapa tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Jorongan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo.
Hal tersebut terbukti dengan sebuah kejadian yang dialami warga setempat saat berniat mendapatkan pelayanan kesehatan secara medis di Puskesmas Jorongan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo pada beberapa waktu kemarin.
Dirinya menjelaskan bahwa pelayanan dari Petugas Nakes (Tenaga Kesehatan) di puskesmas tersebut tidak maksimal dan tidak sesuai dengan apa yang menjadi Visi,Misi dan Motto dinas kesehatan setempat.
Bermula saat (HD) seorang warga setempat berniat dan berharap untuk mendapatkan layanan medis di Puskesmas tersebut. Lantaran tidak pakai masker, salah satu petugas seakan tidak punya etika dan memiliki SDM rendah, warga tersebut mendapatkan teguran keras dengan nada lantang. Sontak hal tersebut membuat dirinya merasa takut dan merasa dihina.
“Setau saya yang kerja di puskesmas itu sudah berpendidikan,tapi kenapa kelakuannya masih begitu dalam melayani masyarakat.” Ungkapnya terhadap media. Kamis, (17/11/2022).
Dirinya menambahkan, Kejadian serupa terkait kurang professionalnya dan tidak maksimalnya petugas dalam melayani masyarakat kembali dialaminya. Dimana pada hari Jum’at (11/11), sekira jam 09.45 WIB dirinya bersama istrinya kembali ke Puskesmas tersebut untuk berobat. Namun loket pendaftaran sudah ditutup.
“Kan nutupnya jam 10:00 wib, kenapa kok saya gak diterima. Terpaksa saya langsung ke Puskesmas Leces.”Pungkasnya.
Di duga Kepala Puskesmas Jorongan alergi terhadap awak media saat di konfirmasi baik di kantor dan melalui saluran seluler. Salah satu staf nya menjelaskan bahwa bukan jam 09:45 wib, melainkan tepat jam 10:00 wib.
“Kalau hari Jum’at benar ditutup lebih awal terkait pendaftaran. Namun kalau pelayanan kami batasi sampai jam 11:00 wib.”jelasnya
Menanggapi hal tersebut, ratusan warga Jorongan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo bersama sejumlah LSM yang tergabung dalam aliansi dengan sebutan “Team PAKOPAK” berencana akan menggelar aksi damai di depan puskesmas setempat.
“Jika tidak ada tanggapan serius dari Kepala Puskesmas, kami akan gelar aksi demonstrasi. Mana tanggung jawabnya sebagai pimpinan Puskesmas jika ada hal seperti ini. Selain Kepala Puskesmas Jorongan, kami akan meminta pertanggung jawaban terkait sangsi terhadap petugas Nakes tersebut, terlebih Kepala Puskesmas yang seakan Alergi terhadap awak media.” Jelas Budi Harianto Perwakilan Warga dan Aliansi. (Shol)