Surabaya,– Akuratmedianews.com- Insiden tragis terjadi di perlintasan kereta Tambak Mayor, Kecamatan Asemrowo, Surabaya, ketika dua pemotor meninggal dunia akibat tertabrak Kereta Api (KA) Commuterline Arjonegoro relasi Bojonegoro-Sidoarjo, pada Jumat siang. Kecelakaan ini terjadi di Km 227+0, tepatnya pada petak jalan antara Stasiun Tandes dan Stasiun Pasarturi, saat kondisi lalu lintas sedang padat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi akibat pengendara motor diduga menerobos palang pintu perlintasan meski tanda kereta akan melintas sudah aktif. Akibatnya, kereta menghantam kedua pemotor hingga mengakibatkan korban tewas di lokasi kejadian.
Seorang saksi mata, Andika, mengungkapkan bahwa kereta sempat berhenti setelah tabrakan. Warga yang berada di sekitar lokasi langsung berkerumun untuk memeriksa kondisi korban.
“Kejadian pastinya kurang tahu, tapi tiba-tiba sudah ada dua orang terluka parah terkapar di sekitar rel,” ujar Andika.
Tak lama kemudian, petugas dari Command Center 112 Surabaya tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban. “Korban langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dibawa menggunakan ambulans,” tambahnya.
Menurut data dari Command Center 112 Surabaya, insiden ini menyebabkan tiga orang menjadi korban. Dua orang dinyatakan meninggal dunia, yaitu AA (45) asal Lidah Kulon dan J (65), seorang pengendara becak motor asal Madura. Sementara itu, satu korban lainnya, M (56) asal Asem Bagus, Surabaya, mengalami luka berat dan saat ini tengah dirawat di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa kecelakaan ini menyebabkan kereta harus melakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) di lokasi kejadian. Setelah pemeriksaan terhadap kerusakan sarana, KA Commuterline Arjonegoro membutuhkan penggantian kereta dari Depo Surabaya Pasarturi. Perjalanan kereta baru dilanjutkan kembali pukul 16.06 WIB setelah kondisi jalur dinyatakan aman.
Luqman juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta. “Berhenti, tengok kiri-kanan, dan pastikan tidak ada kereta yang melintas sebelum melewati perlintasan sebidang,” pesannya.
KAI Daop 8 Surabaya menegaskan komitmennya untuk terus mengedukasi masyarakat tentang keselamatan di perlintasan kereta api guna mencegah insiden serupa di masa mendatang. ( Eko Andhika)