Akuratmedianews.com – Pasca terjadinya bencana alam tanah longsor yang terjadi pada Kamis (3/4/2025) lalu di jalur alternatif Mojokerto-Batu (Via Cangar), Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur masih tetap melakukan penjagaan di sekitar lokasi bencana. Penjagaan ini dilakukan di posko yang berjarak sekitar 5 Km dari titik lokasi tanah longsor.
Penjagaan ini dilakukan untuk tetap memantau kondisi di sekitar lokasi bencana yang hingga kini masih dilakukan penutupan akses jalan serta masih dalam status siaga. Selain itu, penjagaan ini juga dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi adanya kendaraan yang mencoba menerobos masuk ke dalam hutan untuk bisa mengakses jalur alternatif penghubung antara Mojokerto dan Batu ini.
Hal ini disampaikan oleh Wawan, salah satu petugas BPBD Jatim yang sedang melakukan penjagaan di posko pada Selasa (8/4/2025) malam. Wawan menyampaikan bahwa beberapa kali kami mendapati kendaraan yang mencoba melewati jalur yang masih ditutup tersebut, namun demi menjaga keselamatan.
“Kami mengimbau kepada pengendara kendaraan tersebut untuk dapat melewati jalur yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mendukung pemantauan serta menjaga keamanan dan keselamatan di sekitar lokasi, petugas dari BPBD Jatim telah melakukan pemasangan rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi dan juga pemasangan alat deteksi longsor.
Upaya pembenahan aliran sungai yang rusak akibat terjangan material longsor masih terus dilakukan hingga hari ini. Dalam proses pembenahan aliran sungai tersebut, Wawan bersama petugas yang lain sempat mengalami beberapa kendala di lokasi longsor, seperti kondisi cuaca, kondisi struktur tanah yang labil, hingga kendala teknis pada alat berat yang digunakan.
“Sejauh ini kendala yang sempat kami alami yaitu kondisi cuaca, kondisi struktur tanah yang labil, dan juga kendala teknis dari alat-alat berat yang digunakan,” kata Wawan.
Wawan menjelaskan bahwa awal mula penyebab terjadinya bencana longsor yang mengakibatkan 10 orang dinyatakan meninggal dunia dan dua unit kendaraan roda empat yang rusak parah pada Kamis (3/4) yang lalu. Menurutnya, curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama serta kondisi tanah yang labil menjadi penyebab utama terjadinya longsor.
“Penyebab longsornya sendiri karena kondisi tanahg yang labil diperparah oleh curah hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama saat itu,” pungkasnya.