SURABAYA, AMN: Tiga kepala daerah terpilih di Jawa Timur bertemu membahas integrasi sejumlah program pembangunan di kawasan Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
“Kemarin (21/2), kami berbicara menyamakan frekuensi, sambil saling bercanda. Ini penting, karena sesungguhnya Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik saling berhubungan, relasinya sangat dekat, terutama mobilitas warganya yang saling terkoneksi. Semoga pertemuan ini membawa berkah,” kata Wali kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi di Surabaya,
BACA JUGA Keenakan Pesta Miras di Lamongan, belasan pemuda berhasil di amankan
Menurut Eri, pihaknya bertemu satu meja dengan Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali dan Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani untuk membangun kesepahaman di salah satu hotel di Surabaya, Minggu (21/2). Rencananya tiga kepala daerah ini akan dilantik pada 26 Februari 2021.
“Gotong royong skala Jatim, nasional, dan bahkan global adalah komitmen kami untuk membawa masing-masing daerah semakin maju,” kata Eri.
Eri menjelaskan terdapat lima hal yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan selama 120 menit dengan protokol kesehatan tersebut yakni integrasi penanganan pandemi COVID-19, manajemen transportasi terpadu, manajemen sungai terpadu, pengembangan manajemen pengetahuan untuk meningkatkan kualitas inovasi antardaerah dan infrastruktur jalan.
“Misalnya terkait penanganan pandemi, berbagai kebijakan tiga daerah ini harus sinergi Saling dukung. Selain aspek pencegahan, untuk ‘tracing’ semestinya bisa saling dukung jika memang pasiennnya punya mobilitas di antara daerah-daerah ini,” kata Eri.
Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, keterpaduan program antar-daerah sangat penting. Ia mencontohkan terkait manajemen transportasi terpadu, telah dibahas beberapa skema. Tentunya hal itu akan dikonsultasikan ke Pemprov Jatim dan pemerintah pusat.
Muhdlor menambahkan, ketiga daerah juga sepakat membangun sistem manajemen pengetahuan yang memungkinkan adanya replikasi inovasi antardaerah. Dengan manajemen pengetahuan, kata dia, ide dan gagasan inovatif antardaerah saling bisa diakses, sehingga mendorong kolaborasi dalam melahirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, ketiga daerah juga akan intensif membahas program bersama yang bisa berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi rakyat di masing-masing daerah, misalnya dengan membuat program bersama untuk UMKM, tenaga kerja, industri, dan sebagainya.
Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani juga mengatakan pentingnya integrasi program terkait manajemen penanganan banjir. Misalnya soal banjir Kali Lamong yang merupakan problem klasik di kabupaten terrsebut.
Menurut dia, penanganan banjir Kali Lamong harus terintegrasi secara kelembagaan, karena secara kewilayahan, memang pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir Kali Lamong tersebar di Gresik, Mojokerto, dan Surabaya.
BACA JUGA Anggota polres nganjuk berikan bantuan kepada korban tanah longsor nganjuk
Selain itu, Yani mengatakan integrasi pembangunan infrastruktur jalan juga mutlak dilakukan. Ia mencontohkan Pemkot Surabaya yang sedang merampungkan Jalan Lingkar Luar Barat yang bakal terhubung dengan tol Surabaya-Gresik dan Teluk Lamong, hingga ke kawasan Menganti, Gresik. Demikian pula perlunya jalan baru Surabaya-Gresik, termasuk membikin jembatan yang membuka akses anyar antardaerah tersebut.
“Jika nanti semuanya terpadu, saya yakin poros Surabaya Raya bakal semakin tertata, modern, hijau, dan berkelanjutan,” ujar ( Sugihanto )
5