Acara khoul Bujuk Macan Laut Mayangan ( Caption Istimewa )
PROBOLINGGO,akuratmedianews.com-Bujuk merupakan sebutan oleh masyarakat jaman sekarang yang diberikan kepada leluhur yang sakti.Namun kesakitan tersebut sering dikenal dengan sebutan karomah (keistimewaan dari Allah SWT yang maha esa) kepada hambanya yang terpilih (Waliyullah).
Seperti halnya yang dipercaya oleh Masyarakat Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.Mereka mempercayai bahwa dahulu ada seorang waliyullah yang singgah di wilayah tersebut.Untuk mengenang jasa dan perjuangannya dalam syiar agama Islam,mereka mengenangnya dengan rutin menggelar khoul atau doa bersama.Bujuk tersebut dikenal dengan sebutan Bujuk Macan Laut.
Setelah mendapatkan ijazah dari Al Habib Hamid As-segaf Lumajang,Khoul Bujuk Macan Laut di gelar pertama kali pada tahun 2008 oleh ustadz Muhammad Khoirul Anam.
Khoul bujuk macan laut diperingati hampir setiap tahun oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Seperti halnya pada malam Jum’at 11/2/2022 kemarin.Acara tersebut sudah memasuki yang ke 12 sejak 2008.
Bujuk Macan Laut sendiri bernama Raden Sutedjo bin As’ad bin Abdurrahman.Beliau dikenal seorang waliyulloh dan bermukim di Kelurahan/Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.Beliau lahir di kota Surakarta Jawa tengah.
Salah satu karomah yang tampak darinya,dimana saat beliau singgah di Kelurahan Mayangan Probolinggo (suatu wilayah yang berada di pesisir laut utara Kota Probolinggo), ada sebuah kapal laut yang tenggelam.Badan kapal tersebut hampir tenggelam ke dasar laut.Mengetahui hal tersebut,Raden Soetedjo kemudian mendekat dan melilitjan benang jahit kelaut,seakan menarik badan kapal tersebut.Atas kebesaran Allah SWT,bangkai kapal yang berada dibawah laut perlahan kembali kepermukaan dan dapat ditarik kedermaga.
Anehnya,masyarakat yang menyaksikan kejadian tersebut, melihat bahwa yang menarik badab kapal di tengah laut tersebut adalah seekor macan, padahal yang menarik kapal tersebut adalah Raden Sutedjo.
Semenjak itulah Raden Soetedjo di juluki Bujuk Macan Laut oleh warga masyarakat Mayangan kota Probolinggo hingga sekarang.
Ustadz Muhammad Khoirul,selaku penggagas acara rutinan khoul tersebut membenarkan cerita legenda asal usul sebutan Bujuk Macan Laut tersebut.
menurutnya,Raden Soetedjo merupakan seorang waliyullah,begitu juga seperti pendapat para pendahulunya.
“Acara khoul ini diselenggarakan agar kita semua warga mayangan dan sekitarnya mengingat kembali atas jasa jasa bujuk macan laut untuk wilayah Mayangan.Selain itu,kita juga bisa saling silaturahmi antar sesama masyarakat.”jelasnya Minggu(13/2/2022)
Diketahui,Acara khoul rutinan tersebut,diawali dengan pembacaan sholawat bersama,serta pembacaan doa untuk para leluhur yang berjasa kewilayah Kecamatan Mayangan.
“Dengan kegiatan seperti ini,semoga kita semua dijauhkan dari musibah dan bencana.Khususnya warga Kecamatan Mayangan dan Kota Probolinggo umumnya.”pungkasnya
Shol