Sidoarjo- Akuratmedianews.com Dinamika politik di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menjelang Pilkada 2024 diprediksi berubah. Hal itu setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi.
Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Baihaki Sirajt mengungkapkan dengan statusnya sebagai tersangka maka Gus Muhdlor hampir dipastikan gagal maju dalam Pilkada Sidoarjo 2024.
” PKB ada dua kader yang berpotensi diusung, H. Subandi (Wabup) dan Anik Maslachah (Wakil Ketua DPRD Jatim,” jelas Baihaki, Selasa (16/04/2024).
Akan tetapi lanjut Baihaki, apabila mendapat rekom dari PKB, Anik memiliki potensi lebih besar menang dalam pertarungan pilkada. Sebab, kata Baihaki, Anik merupakan sosok kader NU yang sangat mengakar di Sidoarjo.
Di dunia politik, Anik juga bukan orang baru, ia pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo, lalu menjadi anggota DPRD Jatim hingga saat ini. Bahkan posisinya di DPRD Jatim menjabat Wakil Ketua DPRD Jatim.
” Artinya, pengalaman politiknya yang cukup panjang itu bisa menjadi modal kuat untuk maju di Pilkada Sidoarjo,” tandasnya.
Dikuatkan lagi, beber Baihaki, di Pileg 2024 kemarin, suara Anik cukup siginifikan yaitu 118.020 suara. Sementara itu pasangan Muhdlor-Subandi sebagai pemenang Pilkada 2020 mendapatkan dukungan sebanyak 387.776 suara.
” Untuk Wakilnya Anik bisa gandeng Subandi atau Achmad Amir Aslichin kalau dari Internal. Bisa juga ambil calon wakil dari luar PKB,” paparnya.
Selain Anik, Baihaki memprediksi sosok Bambang Haryo Soekartono (BHS), Anggota DPR RI terpilih dari Partai Gerindra peluangnya semakin besar bertarung kembali di Pilkada Sidoarjo. Sebab, di Pilkada Sidoarjo 2020, BHS yang maju dengan Taufiqulbar hanya kalah tipis dengan Muhdlor-Subandi, perolehan BHS-Taufiqulbar 373.516 suara, dan yang terakhir Kelana Aprilianto-Dwi Astutik memperoleh 212.594 suara.
” Bila melihat hasil Pilkada 2020, Pak BHS ini potensinya juga bagus apabila maju lagi di Pilkada Sidoarjo. Apalagi Pak Prabowo sebagai Ketum Gerindra terpilih Presiden, tentu ini juga bisa berpengaruh pada kader Gerindra yang maju di Pilkada,” pungkasnya. (Red)