Akuratmedianews.com – Vaksinasi anak, terutama pada usia balita kembali menjadi sorotan penting dalam upaya pencegahan penyakit menular. Dalam wawancara eksklusif dengan Penanggung Jawab Dokter Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Sidoarjo dr. Dwi Wilyani mengatakan bahwa vaksinasi merupakan langkah awal yang vital dalam membentuk sistem kekebalan tubuh anak.
Menurutnya, program imunisasi di wilayah Puskesmas Sidoarjo dilaksanakan melalui dua jalur utama, yaitu di Puskesmas dan posyandu. Keduanya menyediakan layanan vaksinasi rutin bagi balita, bahkan bagi mereka yang terlambat mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal.
“Kami memiliki sistem catch-up, jadi meskipun ada anak yang datang tidak sesuai waktu, vaksin tetap bisa diberikan sesuai kebutuhan,” ujarnya, saat ditemui wartawan Akurat Media Nes di Puskesmas Sidoarjo pada Rabu (23/4/2025).
Dwi menyampaikan bahwa vaksinasi untuk ibu yang baru melahirkan belum tersedia dalam program pemerintah saat ini. Menurutnya, fokus utama tetap pada imunisasi bayi dan balita, yang secara definisi adalah anak-anak usia 0–5 tahun.
“Vaksin bekerja dengan cara membentuk antibodi dalam tubuh anak melalui penyuntikan virus atau bakteri yang dilemahkan atau dimatikan. Tujuan vaksinasi bukan agar anak tidak pernah sakit, tapi agar tubuhnya siap bila suatu saat terpapar penyakit tersebut,” kata dr. Dwi.
Dalam praktiknya, jenis vaksin yang diberikan kepada balita meliputi Hepatitis B, Polio, BCG, DTP, HIB, PCV, dan Rotavirus.
“Beberapa jenis vaksin seperti PCV dan Rotavirus merupakan tambahan baru dalam program pemerintah, dan saat ini sudah tersedia secara gratis di Puskesmas,” tambahnya.
Dokter dwi menekankan bahwa vaksinasi sebaiknya diberikan sejak bayi baru lahir, dimulai dengan Hepatitis B dan Polio. Program ini bersifat wajib dan tidak memerlukan biaya, sehingga diharapkan semua orang tua memanfaatkan layanan ini.
“Sayangnya, masih ada orang tua yang ragu atau bahkan menolak vaksinasi karena minimnya edukasi atau pemahaman yang kurang. Kami sudah mulai edukasi sejak masa kehamilan melalui buku KIA, yang seharusnya dibaca dan dipahami oleh ibu hamil. Buku ini berisi informasi lengkap, termasuk jadwal imunisasi,” jelas dia.
Dokter Dwi berharap masyarakat, terutama para orang tua, menyadari pentingnya vaksinasi sebagai bentuk perlindungan awal anak dari berbagai penyakit berbahaya.
“Sayang sekali kalau anak-anak tidak mendapatkan haknya untuk divaksin, padahal ini sangat penting bagi masa depan kesehatan mereka,” pungkasnya.