Bali- Akuratmedianews.com- Kepolisian Daerah (Polda) Bali intens melaksanakan program Jumat Curhat. Kali ini, Polda Bali menggelar Jumat Curhat di Bank Bpd Cab. Tohpati, Jumat, (27/12/2024).
Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan Jumat Curhat : Menyerap aspirasi dari masyarakat terhadap pelayanan Publik serta memberikan arahan tentang Pancasila, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, dan masyarakat memahami tentang Pancasila, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia.
Diharapkan dengan adanya kegiatan Jumat Curhat ini masyarakat menjadi semakin terbuka dalam menyampaikan aspirasi dan keluh kesahnya sehingga terjalin kerjasama serta hubungan yang baik antara masyarakat dengan pihak Kepolisian.
Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si. hadir langsung dalam kegiatan Jumat Curhat tersebut.
Sejumlah Pejabat Utama Polda Bali, seperti Karoops Polda Bali, Dirbinmas Polda Bali, Ditreskrimum Polda Bali Dirpamovit Polda Bali, Ditresnarkoba Polda Bali, Dansat Brimob Polda Bali juga turut hadir mendampingi Kapolda Bali.
Kepada masyarakat Serangan, Kapolda Bali menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Jumat Curhat.
“Jumat Curhat adalah program yang didorong oleh mabes polri, guna menampung keluhan atau aspirasi masyarakat adapun kunci Jumat Curhat adalah membangun informasi dua arah dan bisa terbangun kolaborasi untuk menjaga kamtibmas yg kondusif.,” kata Kapolda.
Kemudian Kapolda menyampaikan materi tentang pentingnya idiologi pancasila, demokrasi dan HAM (Hak Asasi Manusia) dalam berbangsa dan bernegara.
Menurut Kapolda, idiologi Pacasila merupakan suatu pandangan hidup atau sistem nilai dasar yang menjadi landasan bagi negara dan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini diakui sebagai idiologi negara resmi Indonesia dan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Contoh dari penerapan idiologi Pancasila, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, pendidikan nilai Pancasila, toleransi beragama, program kesejahteraan sosial, kerjasama internasional, Bhineka Tunggal Ika, pengakuan Hak Asasi Manusia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
Selanjutnya Kapolda memaparkan materi tentang demokrasi. Menurutnya, demokrasi merupakan sistem pemerintah dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal putusan yang akan mempengaruhin kehidupan dalam bernegara.
“Ciri-ciri Demokrasi yaitu memiliki perwakilan rakyat, keputusan berlandaskan aspirasi dan kepentingan warga negara, menerapkan ciri konstitusional, menyelenggarakan pemilihan umum dan terdapat sistem kepartaian,” jelas Kapolda.
Kapolda juga menyinggung tentang Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan HAM dibawa sejak manusia ada di muka bumi, sehingga HAM bersifat kodrati dan bukan pemberian manusia atau negara.
“Saya mengajak seluruh masyarakat yang hadir hari ini agar ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan mudah terpecah belah, jalin dan kuatkan tali silaturahmi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ucapnya. ( Eko Andhika)