Akuratmedianews.com — Tragedi memilukan terjadi, seorang warga bernama Joko Widodo, kehilangan istrinya setelah diduga terjadi pengalihan tanggung jawab media oleh tenaga kesehatan Puskesmas Dupak, Bangunrejo, Surabaya.
Awal mula peristiwa, Joko Widodo merupakan warga RT 5 ini meminta pertolongan darurat ke Puskesmas Dupak. Sang istri dalam kondisi lemah dan tak sadarkan diri atau dinilai kategori gawat darurat.
Sang suami tersebut memohon kepada dokter di puskesmas, agar melakukan kunjungan ke rumah demi memberikan pertolongan pertama.
Namun permintaan itu ditolak. Alih-alih memberikan tindakan medis awal, petugas Puskesmas justru menyarankan Joko untuk menghubungi layanan darurat 112.
Joko pun kembali ke rumah dengan hati hancur, lalu meminta bantuan Ketua RT setempat untuk menghubungi 112.
Beberapa saat kemudian, ambulans memang tiba di lokasi. Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Sang istri menghembuskan napas terakhir sebelum sempat tersentuh pelayanan medis.
Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Mba ratu. Warga sekitar dan pihak keluarga menduga keras adanya kelalaian yang berujung fatal dari tenaga medis Puskesmas Dupak.
Kejadian ini memicu kemarahan dan keprihatinan mendalam di kalangan warga Dupak Bangunrejo.
Ketua paguyuban warga, Dhani Bachtiar menyayangkan, lambannya respon puskesmas.
“Kami sangat menyesalkan sikap Puskesmas Dupak yang tidak menunjukkan empati dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan darurat. Seharusnya, nyawa manusia menjadi prioritas bukan dilempar-lempar ke instansi lain,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima oleh redaksi, Selasa (17/6/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh Margi, Ketua RT setempat, yang menyebut bahwa kejadian ini menjadi tamparan keras bagi sistem layanan kesehatan dasar.
“Ini bukan pertama kalinya kami mendengar keluhan soal pelayanan di Puskesmas Dupak, tapi kali ini nyawa warga benar-benar hilang karena kelalaian. Kami menuntut pertanggungjawaban dan evaluasi menyeluruh,” tegas Margi.
“Paguyuban dan warga setempat berencana melayangkan surat resmi kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya serta memohon agar dilakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini agar kejadian serupa tidak kembali terulang,” pungkasnya.