banner 728x250

Rumah Kinasih dan Gubernur Khofifah Teken MoU, Dorong Penyaluran Tenaga Kerja Disabilitas

  • Bagikan
Rumah Kinasih dan Gubernur Khofifah Teken MoU, Dorong Penyaluran Tenaga Kerja Disabilitas. (Foto : Istimewa)
banner 780X90

Akuratmedianews.com Yayasan Rumah Kinasih Blitar telah melakukan MoU dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) pada tanggal 24 Juni 2025 lalu.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan wadah dan kesempatan setara bagi penyandang disabilitas dalam mengembangkan keterampilan, kewirausahaan, dan akses ke dunia kerja melalui Galeri Disabilitas Kinasih dan UPT Dinas Sosial Jawa Timur (Gadisku).

Sebelumnya, Gadisku ini telah diresmikan secara langsung oleh Pj. Gubernur Adhy Karyono didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur Restu Novi Widiani pada tanggal 22 April 2025 lalu. Ini merupakan kolaborasi antara Rumah Kinasih Blitar dengan Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur.

Pendiri Yayasan Bhakti Kinasih Mandiri sekaligus Direktur Gadisku Edy Cahyono menyampaikan bahwa kesepakatan ini merupakan tonggak penting dalam memperluas jejaring kerjasama dengan berbagai stakeholder dan organisasi perangkat daerah (OPD).

“Kami berkomitmen untuk tidak hanya menyalurkan tenaga kerja penyandang disabilitas, tetapi juga mendampingi mereka menuju kemandirian ekonomi melalui pelatihan keterampilan dengan sesuai kebutuhan industri dan kewirausahaan,” ujarnya melalui keterangan tertulis terima redaksi, Jumat (11/7/2025).

“Kerjasama dengan Pemprov ini juga memiliki potensi kolaborasi dengan stakeholder lainnya, seperti perusahaan swasta maupun OPD lainnya. Ini juga mempercepat terwujudnya lingkungan kerja yang inklusif,” tambahnya.

Edy menyampaikan bahwa Gadisku memiliki dua program prioritas yaitu ketenagakerjaan dan kewirausahaan.

“Maka itu, kami memiliki empat ruang lingkup strategis untuk mencapai dua program tersebut. Diantaranya adalah pendidikan dan pelatihan,  kesempatan kerja dan kewirausahaan, penyaluran tenaga kerja melalui LPK Gadisku, serta pendampingan dan inovasi,” jelasnya.

Edy juga menuturkan bahwa empat langkah strategis telah membuktikan dengan cara menyalurkan tenaga kerja penyandang disabilitas ke beberapa perusahaan di Jawa Timur.

“Salah satu perusahaan yang telah berhasil dilakukan Gadisku dengan menempatkan 31 penyandang disabilitas di PT Kertaradjasa Raya, dan juga ada magang bagi penyandang disabilitas di Hotel Bekisar dan Varna Surabaya,” tutur Direktur Gadisku.

Edy juga menegaskan bahwa Gadisku tidak hanya berfokus pada penyaluran tenaga kerja, tetapi juga pengembangan ekosistem kewirausahaan inklusif.

“Gadisku telah mewadahi bagi penyandang disabilitas untuk memamerkan karya mereka seperti produk fashion karya disabilitas, jasa pijat tuna netra dan angkringan yang dikelola oleh disabilitas mental dan tuli,” tegas Edy.

“Kami ingin memperluas model ini melalui kerja sama dengan lebih banyak steakeholder, termasuk sektor swasta  untuk menciptakan peluang lebih luas,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Edy mengungkapkan bahwa ketercapaian Gadisku telah mendapatkan pengakuan dari Kemensos RI pada bulan Juni 2025 lalu atas prestasi penyaluran tenaga kerja disabilitas ke sektor formal.

“Pengakuan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta. Guna membangun sistem ketenagakerjaan yang adil dan inklusif,” ungkapnya.

Edy mengajak semua stakeholder, mulai dari perusahaan multinasional hingga komunitas lokal untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Penyandang disabilitas memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan nasional, dan kami siap menjadi jembatan untuk mewujudkan potensi tersebut,” pungkasnya.

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *