JAKARTA, AKURATMEDIANEWS.COM – Harapan akan titik terang dalam sengketa proyek Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2) kembali pupus. Sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Jumat (6/1/2025) harus ditunda.
Keputusan ini semakin mengaburkan masa depan proyek megapolitan yang tengah menjadi sorotan publik ini. Sebelum pelaksanaan sidang, pihak hakim meminta semua kuasa hukum kedua belah pihak menyerahkan semua berkas gugatan.
Setelah memeriksa, pihak hakim meminta pihak kuasa hukum tergugat memeriksa administrasi gugatannya. Beberapa menit kemudian, pihak hakim mengatakan sidang kedua PIK2 ini di tunda.
“Alasan penundaannya yaitu berkas-berkas gugatan belum lengkap. Sehingga, pihak hakim meminta kuasa hukum tergugat segera melengkapinya,” urai pihak hakim tersebut.
“Bagaimana mau melawan Jokowi. Gugatan sangat berantakan sekali PT Agung Sedayu dan Salim Group,” tukas Kuasa Hukum PIK2 dari Ketua Umum organisasi Perkumpulan Badan Advokat Solidaritas Merdeka Indonesia (PEMBASMI) Ahmad Firdaus sembari tertawa.
“Kami sebagai pengacara kades melihatnya ketawa. Bagaimana kalian mau mendapat Rp 661 triliun sementara gugatannya acak-acakan,” sebut dia.
Firdaus mengatakan bahwa gugatan yang dilayangkan kuasa hukum tergugat acak-acakan.
“Sehingga, hakim harus menunda sidang lanjutan yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2025,”ucapnya.
Senada dengan Firdaus, Kepala Badan Bantuan Hukum DPP Pembasmi hukum Yandri SH membenarkan hal tersebut.
Ia menyampaikan, bahwa pihak hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menunda sidang kedua tersebut dikarenakan berkas gugatan tergugat tidak lengkap.
“Karena ada kekurangan administrasi hukum tadi, sehingga hakim meminta melengkapinya pada sidang tanggal 20 Januari itu,” tukas Yandri.
“Kelihatan, sidang kedua ini tidak ada kesiapan dari para penggugat sehigga administrasi hukum untuk pengadilan masih ada kekurangan,” pungkasnya.
