Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menerima laporan dan keluhan dari Kelompok Tani ( foto, dok )
SIDOARJO akuratmedianews.com –Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menerima laporan dan keluhan dari Kelompok Tani di Sidoarjo terkait pembagian pupuk bersubsidi tak sesuai dengan luas sawah yang digarap dan harga pupuk subsidi yang melambung tinggi.
“Minimnya pembagian pupuk berdampak pada hasil panen para petani. Dan saya sudah komunikasikan sejak dulu kepada pihak terkait masalah pupuk ini, yang hasilnya jatah pupuk bersubsidi sebanyak 250 kg per hektar nya bagi petani. Namun, dari laporan yang saya terima bahwa yang turun ke petani hanya 200 kg per hektar, lah ini yang perlu saya komunikasihkan ke pihak terkait,” kata Bambang Haryo saat menemui kelompok tani Desa Sambirejo.
Atas permasalahan ini, Mantan anggota DPR RI 2014-2019 ini akan segera melakukan koordinasi dengan kementerian terkait serta pemprov Jawa Timur untuk melakukan audit ulang penyaluran pupuk subsidi untuk petani.
“Kementerian Pertanian mengimbau kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera mendistribusikan, kuota pupuk bersubsidi yang diberikan per hektar lahan, masing-masing Urea 250 kg, SP 36 100 kg, NPK 150 kg, ZA 50 kg dan pupuk organik 500 kg.
Kan sudah jelas ya arahan dari Kementerian Pertanian kuota yang diberikan ke petani. Tapi ini kok gak sesuai yang disalurkan ke para Petani, maka ini yang harus saya perjuangkan,” papar BHS
Dalam rangka Hari Jadi Partai Gerindra ke-14 tahun ini, kita fokus pesan Bapak Probowo bahwa Partai Gerindra juga fokus kepada Ketahanan Pangan di Negara kita ini. Atas hal inilah kami mendorong Pemerintah Daerah atau Pemerintah Pusat untuk sadar terhadap keberadaan petani yang menjadi multyplayer efek ekonomi kenagara kita ini.
“Selain menjadi penopang ekonomi Negara, Petani berperan penting dalam sebuah kemajuan bangsa. Makanya saya akan segera membantu realisasikan subsidi panen jika petani alami gagal panen.
Dan baru baru ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi para petani Jawa timur yang telah menjadi penyumbang beras tertinggi di Indonesia.
Gubernur sudah mengakui dan mengapresiasi para petani Jawa Timur maka pemerintah daerah juga harus memberikan perhatian lebih pada para petani,” Tegasnya.
Sementara itu, Kelompok Tani Desa Sambirejo, Kecamatan Sukodono mengeluhkan jatah pupuk yang tidak sesuai, tak hanya itu harga pupuk subsidi pun dijual dengan harga diatas rata rata. Atas alasan itulah perwakilan Kelompok tani meminta bantuan Anggota Dewan Pakar DDP Partai Gerindra, Ir. Bambang Haryo Soekartono untuk memfasilitasi keluhan petani kepada pemerintah.
Hal itu karena keluhan petani kepada Pemkab Sidoarjo tidak di gubris.
“Kami sudah laporan ke Pemkab Sidoarjo tapi tidak ada respon. Bayangkan harga Pupuk Subsidi saat ini Rp. 120 ribu padahal dulunya hanya Rp.90 ribu, untuk pupuk non subsidi harga sekarang Rp. 500 sampai Rp. 600 ribu sebelumnya Rp. 300 ribu. Ini sangat membebani pentani, alasan itulah kami meminta bantuan bapak BHS (sapaan akrab Bambang Haryo Soekartono) agar memfasilitasi keluhan Petani ini,” kata Sudaryoso, Ketua kelompok tani Desa Sambirejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Rabu (2/2/2022).
Sudaryoso menambahkan jika tak ada tokoh publik yang konsen kepada petani selain Pak BHS yang jika dimintai bantuan atau dicurhati masalah petani langsung gerak cepat (gercep) membantu kami.
“Jika pemerintah tidak ada solusi terkait harga pupuk subsidi bagi petani ini, maka kami akan unjuk rasa ke Pemkab Sidoarjo. Jika tetap tidak di gubris, maka saya akan jalan kaki Sidoarjo-Jakarta untuk melaporkan masalah kami (petani red) kepada Pak Presiden Jokowi.
Kami juga berterima kasih kepada Pak BHS yang hari ini datang mendengarkan keluhan kami dan akan membantu petani terkait masalah pupuk ini kepada Pemerintah Jawa Timur maupun lewat Partai Gerindra,” ungkap pria yang akrab di sapa Oso ini. ( Andi )
