JAKARTA, AKURAT MEDIA NEWS – Lebih dari seratus aktivis pro demokrasi yang tergabung dalam Presidium Indonesia berkumpul di Upnormal Jakarta Pusat untuk mematangkan rencana melawan rezim Jokowi di Upnormal, Menteng, Jakarta Pusat (15/11/2023).
Kritikus Faizal Assegaf mengatakan, duduk bersama para aktivis pro demokrasi guna memtangkan konsep lalu melawan rezim Jokowi.
“Rabu malam, 15 November, lebih dari seratus aktivis pro demokrasi berkumpul. Mematangkan jaringan dan satu sikap: Melawan rezim Jokowi. Perkumpulan ini diberi nama Presidium Indonesia,” ujar Presidium Indonesia Faizal Assegaf dalam keterangan tertulisnya, yang dibagikan ke awak media pada 16/11/2023.
Dia mengatakan, pertemuan dadakan itu dilakukannya guna menyatuhkan aktivisi 98, 80-an maupun para milenial.
“Pertemuan dadakan dan berlangsung sangat solid. Para tokoh lintas aktivis 98 dan 80-an, duduk bareng. Berkomitmen untuk menggalang elite bangsa dan berbagai elemen rakyat,” katanya,
Presidium Indonesia Faizal Assegaf menuturkan, tujuan perkumpulan itu untuk melawan rezim Jokowi atau ‘Pemilu Tanpa Jokowi’.
Sebuah terobosan konsolidasi di tengah kekacauan bernegara. Bersepakat mengusung isu bersama, yakni: Pemilu Tanpa Jokowi! Kekuasaan Jokowi adalah sumber kekacauan dan kecurangan.
“Mencuri suara rakyat yang diperhalus kecurangan adalah kejahatan luar biasa dalam bernegara. Hak rakyat untuk berdemokrasi secara jujur dan adil, telah dirusak oleh modus politik cawe-cawe,” sebut Faizal.
Dalam keterangan tertulis itu, sambung dia, Mahkamah Konstitusi telah melucuti kedaulatan rakyat dan merusak tatanan negara. Sehinga, hal ini tak bisa dibiarkan.
“Dalam pandangan bersama menegaskan bahwa kejahatan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi telah melucuti kedaulatan rakyat, melecehkan konstitusi dan merusak tatanan bernegara,” beber dia.
“Jika hal itu dibiarkan, maka negara telah dibajak oleh watak kekuasaan yang otoriter. Sangat berbahaya dan mengancam kelangsungan hidup rakyat banyak. Tidak boleh dibarkan, harus dihentikan. Oleh sebab itu, Presidem Indonesia hadir sebagai wadah perjuangan bersama. Berupaya menyatukan potensi anak bangsa. Saatnya bersatu akhiri kekuasaan Jokowi yang semakin brutal dan zalim,” lanjutnya.
Dengan tegas, ia meminta agar rakyat menghentikan politik cawe-cawe.
“Rekatkan Kebangsaan, Hentikan Politik Cawe-cawe!,” tutup Faizal.