Akuratmedianews.com – Kampung Warna-Warni Jodipan, perpaduan unik antara tradisi dan destinasi wisata, menawarkan pengalaman lebaran yang berbeda. Di hari kedua Idul Fitri 1446 H, wisatawan dari berbagai daerah dan negara terus berdatangan, menikmati suasana cerah dan berwarna di jantung kota Malang, Selasa (1/4/2025).
Memasuki tengah hari, semakin banyak pengunjung yang berdatangan dan memadati area-area foto di Kampung Warna-Warni Jodipan. Terutama, Jembatan Kaca Ngalam Indonesia, yang menjadi ikon utama, kini ramai digunakan wisatawan untuk mengabadikan momen di tempat tersebut
Interaksi hangat antara warga dan wisatawan mewarnai suasana Kampung Warna-Warni Jodipan. Para pemilik warung kopi dengan ramah menyapa setiap pengunjung yang datang. Kampung Warna-Warni Jodipan di Kota Malang buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Harga tiket masuk adalah Rp5.000, sementara biaya parkir kendaraan roda dua sebesar Rp2.000.
Beberapa fasilitas yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan antara lain Jembatan Kaca Ngalam Indonesia, penataan kampung yang estetis, dan Kampung Tridi. Siapa sangka, Kampung Warna-Warni ini punya kisah keren di baliknya.
Dulu, kampung ini kumuh banget, penuh sampah, dan kayaknya dilupain gitu aja. Tapi, semuanya berubah berkat ide brilian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Mereka punya program Corporate Social Responsible (CSR), dibantu sama perusahaan cat, buat nyulap kampung ini jadi seindah sekarang.
Kerja sama lintas sektor di Kampung Jodipan membuahkan transformasi luar biasa. Hasilnya, Kampung Warna-Warni kini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri. Sejak saat itu, kampung tersebut mengalami perubahan drastis. Masyarakat Jodipan pun antusias merawat dan menjaga kampung mereka. Pada tahun 2017, keindahan kampung berwarna ini menarik perhatian Wali Kota Malang, Mochamad Anton yang kemudian meresmikannya.
Ketua RW Kampung Warna-Warni Jodipan Sony Parin mengatakan bahwa wisatawan mulai memadati kampung tersebut di hari kedua Lebaran. Menurutnya, pihaknya terus berupaya meningkatkan daya tarik kampung wisata itu.
“Kami fokus menjaga kebersihan, terutama saat akhir pekan dan libur sekolah, ketika pengunjung membludak. Kami juga mengantisipasi kenaikan air sungai demi keselamatan pengunjung dan warga, dengan memberikan imbauan saat diperlukan,” imbuhnya.