Akuratmedianews.com – Empat dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berkolaborasi dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Malaysia, dalam sebuah program pengabdian kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan peserta didik program paket C melalui pelatihan kewirausahaan.
Kegiatan yang diikuti oleh para peserta didik dari community learning center (CLC) ini diselenggarakan secara daring mulai tanggal 22 hingga 25 Juli 2025. Program ini mengusung tema Empowerment Through Entrepreneurship Soft Skill Development for Independence for Adult Students at Community Learning Center (CLC) Kota Kinabalu, Malaysia.
Tim PKM ini juga diketuai oleh Dr. Heryanto Susilo, M.Pd dan beranggotan Prof. Dr. I Ketut Atmaja, JA, Dr. Widodo, M.Pd., dan Dr. Mustakim, M.Pd.
Ketua PKM FIP Unesa Dr. Heryanto Susilo mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud implementasi dari tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Konsep ini menjadi pedoman bagi perguruan tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan kesejateraan,” ujarnya, kamis (24/7/2025) lalu.
Pria akrab disapa Heryanto menyampaikan bahwa sasaran program ini kepada warga belajar dewasa program paket C, maka materi yang diberikan mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan bagaimana pembelajaran orang dewasa (andragogi) yaitu bagaimana pembelajaran yang bermakna dalam konteks perkembangan individu dan masyarakat.
“Pembelajaran andragogi bukan hanya sekadar mentransfer pengetahuan, tetapi juga sebuah proses untuk meningkatkan kualitas hidup, pengembangan diri, dan partisipasi aktif dalam masyarakat sepanjang hayat,” kata dosen Pendidikan Luar Sekolah Unesa, dalam keterangan tertulis terima redaksi, Jumat (1/8/2025).
Ketua PKM FIP Unesa menjelaskan bahwa ada lima soft kewirausahaan untuk dikembangkan, terutama warga belajar dewasa yang memiliki pekerjaan. Menurutnya, pertama bagaimana membangun komunikasi yang efektif.
“Kedua, memahami kepemimpinan yang situasional dan transformasional. Ketiga, mampu menjadi individu yang bisa memecahkan masalah di dalam kelompok/lingkungan. Keempat, memiliki kemampuan manajemen diri yang baik,” jelas dia.
“Kelima, mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang baik. Keenam, memiliki kecerdasan emosional yang baik. Ketujuh, dalam melaksanakan kegiatan berorientasi pada hasil dan tujuan. Dan, kedelapan memiliki networking dan membangun relasi yang relevan. Dengan memahami kemampuan-kemampuan tersebut, maka sebagai orang dewasa bisa menjadi pribadi yang dapat bermanfaat lebih optimal dan mampu mendayagunakan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memberikan manfaat bagi lingkungannya,” tambahnya.
Heryanto mengungkapkan bahwa manfaat soft skill kewirausahaan bagi individu ini mampu menciptakan peluang dengan inovasi dan kreativitas, membangun dan memeliharan hubungan dengan jaringan yang lebih luas, meningkatkan kerjasama tim, dan dengan kecerdasan emosional meungkinkan bisa merespon dengan baik.
“Dampak dari soft skill kewirausahaan bagi individu dewasa dalam kehidupan sehari-hari adalah setiap individu memiliki inisiatif yang solutif untuk memecahkan masalah yang dihadapi, lebih fleksibel dalam menjalani suatu keadaan, dengan manajemen diri yang lebih baik akan mampu menjalin hubungan interpersonal dengan orang yang lebih baik dan memberikan dampak nyata dalam menjalani kehidupan di masayarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kata Heryanto, kegiatan PKM berjalan dengan baik dan lancar, ada respon dari beberapa warga belajar sebagai peserta dengan bertanya langsung berkaitan dengan peristiwa/situasi yang sedang dihadapi sebagai warga belajar dan juga sebagai guru di CLC.
“Sharing dan tanya jawab yang dilakukan dengan narasumber, peserta merasa puas dan akan ditindaklanjuti pada kegiatan lain yang lebih khusus, seperti kegiatan pelatihan peningkatan keterampilan pembelajaran orang dewasa,” kata dia.
“Pada kegiatan ini juga menghasilkan perjanjian kerjasama antara Prodi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Malaysia,” imbuhnya.










