JEMBER, AMN– Bencana banjir akibat luapan sungai Bedadung Jember sudah berlalu. Namun sisa genangan air yang membanjiri ribuan rumah warga itu meninggalkan kerusakan besar. “Rata-rata masyarakat yang terdampak bencana banjir itu adalah masyarakat Nahdliyin,” ujar HM Madini Farouq, Ketua pengarah Tim Ligana Jember dikediamannya (14/02)
Oleh karena itu, tim Ligana hingga hari ini terus melakukan penyisiran kawasan bencana banjir tempo hari untuk memberikan bantuan sekaligus pendataan. Langkah itu ditempuh unuk mengantisipai ketertinggalan warga terdampak dari bantuan-bantuan yang selama ini sudah mengalir dari berbagai pihak.
Lihat Juga Bendungan tukul ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat harapan presiden jokowi
Selain itu, Tim Peduli Lingkungan dan Tanggap Bencana (Ligana) itu diminta untuk melakukan pendataan terhadap lingkungan dan warga yang terdeteksi rawan bencana. Ditempat-tempat itu, tim juga merekrut warga untun menjadi penyampai informasi terkait situasi lingkungan. “Sehingga jika suatu saat terjadi bencana, kami sudah bisa menentukan langkah yang harus dilakukan sebagai bentuk penanganan,” tukas Gus Mamak yang juga Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember itu menjelaskan.
Tim Ligana yang ditugaskan melakukan penyisiran telah dibekali pelatihan tim Ligana Jawa Timur dan Basarnas. “Dan kami sudah membuat tim ini disetiap kecamatan sw Kabupaten Jember. Semuanya sedang melakukan pemetaan wilayah bencana diaerahnya masing-masing termasuk potensi bahaya erupsi Gunung Raung dan area pinggiran pantai,”tukas Gus Mamak.
Lihat Juga area perumahanpun tak luput jadi sasaran operasi penegakan disiplin prokes satgas covid-19
Sebagaimana diberitakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Jember akhir Januari 2021 lalu menyebabkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedadung meluap dan membanjiri pemukiman warga sekitarnya. Meskipun tidak mengakibatkan korban jiwa, namun ratusan rumah terendam air dan tidak sedikit yang mengalami kerusakan serius. (Ahmad Hasan Halim – Jember)
5