Akuratmedianews.com – Pungutan liar (pungli) di dunia pendidikan kembali mencoreng citra lembaga yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu. Praktik kotor ini, terutama dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), seolah menjadi rahasia umum yang dibiarkan tumbuh subur. Sekolah-sekolah diduga kuat berlindung dibalik berbagai dalih, sementara orang tua siswa terjebak dalam pusaran pungli yang meresahkan.
Seperti halnya yang terjadi di MAN 2 Kota Probolinggo Jawa Timur. Sesuai dengan informasi yang berkembang di kalangan masyarakat bahwa untuk menjadi siswa/i di lembaga tersebut, orang tua calon siswa harus menyerahkan uang sebesar Rp.6.000.000 (Enam Juta Rupiah).
Demi keakuratan data informasi yang bagaikan bola liar di kalangan Kota maupun Kabupaten Probolinggo, wartawan Akurat MediaNews menemui kepala sekolah.
Kepala sekolah MAN 2 Kota Probolinggo, Melalui Ghofur selaku Humas menjelaskan bahwa terkait pungutan sebesar 6 juta untuk siswa baru, dirinya tidak tahu menahu.
“Terkait pembayaran itu saya tidak tau, yang tau pasti adalah Ketua Komite sekolah.” Jelasnya. Senin,(24/03/2025) kemarin.
Ditempat terpisah, Ketua Komite MAN 2 Kota Probolinggo Sudarmanto membenarkan apa yang menjadi isu dikalangan masyarakat. Namun, dirinya membantah besaran pungutan untuk siswa baru yang berjumlah Rp.6.000.000 ( Enam Juta Rupiah).
“Kalau besaran 6 juta itu salah. Pihak sekolah hanya mewajibkan siswa baru membayar hanya 2 juta, dan itu bisa di cicil oleh wali murid dalam kurun waktu setahun,” ungkap Sudarmanto.
Kendati demikian, Ketua Komite utama lah MAN 2 Kota Probolinggo Sudarmanto mengungkapkan bahwa alasan pihak sekolah memberlakukan kewajiban bagi murid baru.
“MAN 2 Kota Probolinggo tidak menerima dan BOS dan BOP dari pemerintah, jadi pihak sekolah mengambil langkah preventif demi kelancaran proses belajar mengajar,” pungkasnya.
