banner 728x250

LTN NU Usul Pameran Koleksi Naskah Kuno Digital di Masjid Agung Se-Jatim

  • Bagikan
Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Jawa Timur mengadakan kegiatan seminar dan diskusi dalam rangka memperingati Rakowil LTNU Jawa Timur di Aula KH. Bisri Syansuri Gedung PWNU Jawa Timur, Surabaya. (Foto : Syaiful)
banner 780X90

Akuratmedianews.com – Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Jawa Timur mengadakan kegiatan seminar dan diskusi dalam rangka memperingati Rakowil LTNU Jawa Timur di Aula KH. Bisri Syansuri Gedung PWNU Jawa Timur, Surabaya pada Sabtu (10/5/2025).

Kegiatan ini diikuti seluruh pengurus dan anggota LTN NU se-Jawa Timur. Dan, kegiatan ini bertemakan tentang literasi digital dan artificial intelleligence (AI).

Dalam kesempatannya, Ketua (LTN NU) Jawa Timur Helmy M. Noor menyampaikan, gagasan besar untuk memamerkan koleksi kitab kuning secara digital serentak seluruh masjid Agung di Jawa Timur.

“Naskah kuno yang telah berhasil dikumpulkan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Jawa Timur dan lembaga baca naskah (LBH) seperti masjid nasional Al
Akbar Surabaya dan mendapatkan respon positif dari masyarakat,” ujarnya saat diwawancarai oleh wartawan usai acara tersebut.

“Bayangkan jika kitab kuning bisa dipamerkan serentak di masjid agung seluruh Jawa Timur dengan dilakukan pada hari yang sama. Misalnya, Jumat hingga Minggu menjelang hari Santri dengan dikoordinasi oleh masing – masing LBN. Itu akan luar biasa,” tambahnya.

Helmy juga menyampaikan bahwa pentingnya memperluas akses masyarakat terhadap warisan intelektual para ulama Nusantara, seperti karya Syechona Kholil dan KH. Hasyim Asy’ari.

“Belum tentu masyarakat di daerah seperti Jombang, Bangkalan, atau Pacitan pernah melihat langsung karya-karya tersebut, padahal nilainya sangat besar bagi pendidikan dan sejarah Islam Indonesia,” imbuh Helmy.

Helmy juga mendorong agar digitalisasi kitab kuning tidak berhenti hanya pada pelestarian, tetapi juga diperkaya dengan konteks dan penjelasan agar generasi muda bisa memahami isinya.

“Anak-anak muda hanya dengan bermodal handphone seharusnya bisa mengakses dan memahami kitab kuning. Karena itu, perlu ada kurasi, penguatan isi, bahkan kutipan-kutipan menarik dari kitab yang sudah didigitalisasi. Kita bisa menjadikannya sumber belajar dan rujukan,” imbuhnya.

Helmy juga menambahkan bahwa pentingnya kolaborasi antara LTN NU, Dinas Perpustakaan, dan komunitas lain, termasuk dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk literasi Islam.

“Bukan AI yang akan mengalahkan kita, tapi orang yang menguasai AI. Maka kita harus belajar bersama, menguasai teknologi, dan menyiarkan literasi Islam secara lebih luas,” pungkasnya.

Helmy mengapresiasi kepada Kepala Dinas Perpustakaan Jawa Timur, Tiat S. Suwardi, serta seluruh pihak yang hadir dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian naskah-naskah kuno.

“Kami pun berharap gagasan pameran digital kitab kuning dapat segera direalisasikan menjelang Hari Santri,” pungkasnya

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *