Akuratmedianews.com – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tuban mencatat sebanyak 26 pengguna narkoba telah menjalani proses rehabilitasi selama tujuh bulan pertama tahun 2025. Dari jumlah tersebut, lima diantaranya merupakan perempuan.
Pengguna obat-obatan terlarang dari kalangan kaum hawa ini naik lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya satu orang.
Kepala BNNK Tuban, AKBP Bagus Hari Cahyono menyampaikan keprihatinannya atas lonjakan jumlah pengguna dari kalangan perempuan. Ia menilai tren ini patut menjadi perhatian serius semua pihak.
“Kita juga prihatin, jumlah perempuan pengguna narkoba meningkat,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (28/7/2025).
Tak hanya itu, BNNK juga mencatat lonjakan pengguna dari kalangan usia muda, termasuk remaja dan pelajar. Meski begitu, mayoritas pengguna yang menjalani rehabilitasi rawat jalan berada pada rentang usia produktif, yakni antara 18 hingga 30 tahun.
“Secara keseluruhan, klien yang direhabilitasi paling banyak berusia 18-30 tahun,” jelas Bagus.
Ia menambahkan, para pengguna yang kini tengah direhabilitasi berasal dari berbagai sumber. Mulai dari hasil pengungkapan oleh BNNK sendiri, maupun aparat kepolisian.
“Adapula dari mereka yang dilaporkan oleh keluarganya karena terindikasi memakai narkoba,” sambungnya.
Adapun jenis zat yang dikonsumsi cukup beragam, meliputi sabu-sabu, carnophen, double L, hingga pil reklona. Tak sedikit pula yang menyalahgunakan obat anti mabuk kendaraan secara berlebihan hingga menimbulkan kecanduan.
“Banyak juga yang mengonsumsi obat anti mabuk ini secara berlebihan, sehingga mereka kecanduan,” ungkap Bagus.
Guna menekan angka penyalahgunaan narkoba, pihak BNNK Tuban berkomitmen meningkatkan upaya edukasi kepada masyarakat. Fokus utama akan diarahkan ke lingkungan pendidikan dan generasi muda. Di samping itu, razia rutin di tempat-tempat hiburan malam juga akan kembali digencarkan.
“Kami juga menghimbau kepada pemilik tempat hiburan malam agar melarang pekerjanya maupun para pengunjung menggunakan narkoba,” tegas Bagus.
