BOJONEGORO| akuratmedianews.com – Sesama penulis pasti tahu bagaimana susahnya menembus penerbit nomer satu di Indonesia,Bahkan saat ini mungkin Novel kurang diminati justru jaman sekarang cenderung orang pakai aplikasi di android.
Reny Rachma saat ditemui di kediamannya dengan media akurat media news dalam wawancaranya,
menerangkan, “saya pernah merasakan sakitnya ditolak mentah-mentah oleh penerbit,Perempuan yang akrab disapa Reny ini memang tidak se-terkenal Andrea Hirata atau Tere Liye. Tapi setidaknya ia sudah punya basic menulis novel,Rabu,(30/11/2022).
Setiap melakukan penerbitan mandiri, setidaknya ia bisa mencetak seribu novel sekaligus, Reny mengira dengan bekal tulisan “Kaulah Surga Impian” karya yang memukau saat ini,dan perlu di baca banyak orang,” terangnya.
“Novel saya ditolak karena katanya tulisan saya terlalu telling banget, show-nya kurang,” tutur perempuan yang akrab disapa Reny ini.
Dalam dunia kepenulisan, ada teknis menulis bernama “show, don’t tell”. Kedua teknik itu digunakan untuk mendeskripsikan alur cerita kepada pembaca. Teknik telling menggunakan deskripsi yang jelas sedangkan dengan teknik showing, pembaca harus mengambil kesimpulan sendiri.
Untungnya setelah ditolak penerbit, Maka tidak langsung putus asa. Ibu rumah tangga ini mencoba peruntungan melalui jalur lain “Saya mending cari tempat lain yang lebih okey lah. Saya mencari tempat lain yang bisa menerima karakter tulisan saya,” ujar perempuan asal Bojonegoro.
Reny memilih menuangkan naskahnya di platform novel cetak/buku. Dengan kehadiran platform novel cetak pada dasarnya siapapun bisa saja menerbitkan karya.
“Apalagi setelah orang dengar kalau bayaran nulis di online lebih besar dari pada dicetak.
Berawal di tahun 2020, Reny mulai aktif menulis novel. Reny kini sudah menerbitkan 2 judul novel dan puluhan buku antologi sekaligus sudah menelurkan ratusan artikel. Dalam waktu dua tahun saja, ia sudah berhasil meraih peringkat baik dalam penulisan novel.
“Saya nggak bisa spill jumlahnya berapa (kontraknya). Karena sebelum kontrak sudah ada perjanjian tidak boleh disebutkan nominalnya,” kata Reny
Sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai Perawat di salah satu Puskesmas Bojonegoro, Reny tak menyangka penghasilan yang ia dapatkan dari hobi menulis itu bisa membantu keuangan keluarga.
“Alhamdulillah terbantu dari penghasilan saya menulis, padahal dulu targetnya cuma biar bisa menyalurkan hoby, dan ternyata takdir nggak ada yang pernah tahu,” ungkapnya.
“Jika ingin bertegur sapa dengan penulis, dapat berinteraksi melalui email: renyrachma04@gmail.com”. ( sg – amn )