banner 728x250

Kades Mategal Digeruduk, Tuduhan Arogansi dan Kinerja Buruk Mengguncang Desa

  • Share
Warga Desa Mategal, Parang, Magetan Geruduk Kantor Desa Tuntut Kades Mundur. (Foto : HST)
banner 780X90

MAGETAN, AKURATMEDIANEWS.COM – Suasana mencekam menyelimuti Desa Mategal pagi ini (9/1/2025). Puluhan warga dengan semangat membara berbondong-bondong mendatangi balai desa. Mereka berseru lantang, menuntut kepala desa segera lengser dari jabatannya. Aksi tersebut dipicu oleh sejumlah permasalahan yang telah merugikan warganya dan menganggu jalannya pemerintahan desa.

Dalam aksi tersebut, warga membawa spanduk dan poster berisi tuntutan agar kepala desa bertanggung jawab atas dugaan penyimpangan kebijakan, pengelolaan anggaran desa yang tidak transparan, serta kurangnya perhatian terhadap aspirasi masyarakat.

Dalam aksi unjuk rasa yang memanas, warga desa secara tegas menyampaikan 12 tuntutan tertulis yang ditujukan kepada Kepala Desa. Tuntutan utama meliputi kesulitan mengakses Kepala Desa untuk mendapatkan pelayanan, sikap arogan dan dendam yang ditunjukkan oleh Kepala Desa, serta penolakan terhadap proyek pembangunan jalan di RT 11 yang dinilai tidak prioritas. Warga juga menyoroti lambannya penanganan kerusakan jalan lain dan masalah banjir akibat kerusakan irigasi sungai.

Warga menuntut kejelasan atas sejumlah dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh kepala desa. Mulai dari ketidakikutsertaan LPM dalam pengambilan keputusan, pengelolaan Dana Desa yang tidak transparan, hingga nasib BUMDes yang tak kunjung jelas. Warga juga mendesak agar dilakukan audit terhadap pengelolaan tanah kas desa. Selain itu, mereka meminta agar pihak berwenang segera menyelidiki dugaan tindakan indisipliner kepala desa.

Kegagalan pemimpin desa dalam mengelola sumber daya dan menjalankan program-program pro rakyat telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. Jalan usaha Tani yang rusak parah menghambat aktivitas pertanian, sementara ketidaktransparanan anggaran desa mengikis kepercayaan warga. Aset desa yang tidak terkelola dengan baik berpotensi merugikan keuangan desa, sedangkan praktik nepotisme dalam penyaluran Bantuan Sosial semakin memperparah kesenjangan sosial.

Salah satu perwakilan warga menyampaikan, bahwa mereka telah berulang kali sampaikan keluhan, tetapi tidak mendapatkan tanggapan yang memadai dari pihak pemerintah desa, dan seakan bertindak arogan.

Menurut warga yang menggeruduk kantor desa tersebut menuntut bahwa kepala desa harus turun dari jabatannya, karena dinilai sangat arogan dan tidak becus dalam mengurus pengelolaan kepemerintahan.

“Pada dasarnya kami sudah gak ingin punya kepala desa yang ini lagi,” kata salah seorang warga yang turut serta dalam demo tersebut.

Maka, untuk menjaga kondusifitas yang ada, pihak terkait memberikan opsi kepada warga yang terlibat dalam aksi demo tersebut untuk melakukan audiensi di gedung balai desa setempat, guna menyalurkan semua aspirasi dan unek unek semua warga desa.

Pada saat audiensi ini terlihat berjalan sangat alot dan tidak juga menemukan sebuat kesepakatan dan titik temu. Akhirnya pada warga yang berdemo membubarkan diri karena antara masyarakat dan kepala desa masih saling bersikeras dengan pendapat masing masing.

banner 780X90
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *